Rencana konser The Titans di lapangan bola kaki Desa Kampar Kecamatan Kampar Timur, di Jalan Raya Bangkinang-Pekanbaru, Kamis (12/3), memang sudah tersebar luas di tengah2 masyarakat khusnya para THE TITANS "Mania", bahkan sudah 2 minggu sebelum acara dilaksanakan.
Namun, acara yang telah lama ditunggu2 penggemarnya di Kampar ini, berakhir dengan amukan massa. Kericuhan yang terjadi dipicu kekecewaan belasan ribu penonton dengan tidak tampilnya band papan atas Indonesia asal Bandung ini.
Padahal penonton sudah menunggu sejak pukul 16.00 WIB. Namun, sampai pukul 22.00 WIB, konser tidak juga berlangsung. Dengan alasan, sang vokalis The Titans, Rizki sakit. Kekecewaan penonton dilepaskan dengan cara anarkis dengan merusak lampu panggung penerangan dan peralatan musik yang ada di atas panggung hancur.
Kerusushan yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB ini membuat aparat kepolisian yang berjaga saat itu, terpaksa melepaskan tembakan ke atas guna meredakan amukan penonton dan mengamankan situasi. Namun usaha yang dilakukan petugas kepolian belum membuahkan hasil, bahkan penggemar The Titan yang kebanyakan anak baru gede (ABG) ini tidak menghentikan tindakan pengrusakan yang dilakukan.
Tindakan anarkis ini baru berakhir sekitar pukul 22.20 WIB ketika 30 anggota kepolisian turun mengamankan lokasi panggung dari amukan masa. Barulah sekitar 22.30 WIB, massa bisa ditertibkan. Satu per satu dari massa meninggalkan lapangan bola kaki Kampar.
Pemandangan lain di lokasi konser, kemacetan sepanjang tiga kilometer terjadi dari lapangan bola kaki hingga Desa Koto Prambahan (sekitar 10 KM). Petugas kepolisian dari Polsek Kampar disibukan menertibkan jalan yang memang dipadati kendaraan roda dua dan empat.
‘’Panitia (NIKO) tidak mendapatkan izin konser pada malam hari dari MUI Kampar. Tapi, panitia tetap saja ingin melaksanakan konser tersebut malam hari. Sesuai dengan komitmen bersama antara kepolisian dan MUI, bila tidak ada izin dari MUI kami juga tidak mengeluarkan izin,’’
Berdasarkan informasi, pada saat terjadi keributan lebih kurang sebanyak 20 remaja pingsan karena berusaha lari dari kerumunan amukan masa. Namun begitu, tidak ada terjadi korban meninggal dunia karena kericuhan malam kemarin. Mereka yang pingsan langsung mendapatkan pertolongan pengobatan oleh panitia.