KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR)
Masa remaja diawali oleh datangnya pubertas, yaitu proses bertahap yang mengubah kondisi fisik dan psikologis seorang anak menjadi seorang dewasa. Pada saat ini terjadi peningkatan dorongan seks sebagai akibat perubahan hormonal. Selain itu, karakteristik seks primer dan sekunder menjadi matang sehingga memampukan seseorang untuk bereproduksi (Steinberg, 2002). Menurut Onong Uchjana Effendy, Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris “communication” berasal dari bahasa latin “communicatio”, yang berarti sama, sama disini, adalah sama makna.( Onong Uchjana Effendy,1992:4). Berlangsungnya komunikasi menyebabkan terjadinya hubungan antara penyampai pesan dengan penerima pesan. Menurut Bimo Walgito (1990:42-43) Baik tidaknya hubungn sosial seseorang sebenarnya dapat dilihat dari segi, yaitu:
1. Segi Frekwensi Hubungan
Adalah sering tidaknya seseorang mengadakan hubungna/kontak sosial dengan orang lain. Makin sering seseorang mengadakan hubungan dengan orang lain, makin baik hubungan sosialnya.
2. Segi Intensitas Hubungan
Yaitu mendalam atau tidaknya seseorang dalam mengadakan hubungan/kontak sosialnnya.
3. Segi Popularitas Hubungan
Yaitu banyak atau sedikitnya teman dlam hubungan sosial. Agar bias menerima hubungan yang baik, komunikator sebagai penyampai pesan dengan baik, yang kemudian diterima, dimengerti dan selanjutnya ditanggapi oleh komunikan. Tanggapan/reaksi dari komunikan ini penting, karena merupakan umpan balik (feed back) yang menunjukan bagaimana pesan itu diterima oleh komunikan. Beberapa pakar komunikasi mengemukakan bahwa pengaruh komunikasi tidak semata-mata merupakan respons langsung dan berdiri sendiri dari penerima (khalayak), melainkan melalui langkah-langkah yang agak rumit dan panjang dengan melibatkan orang lain yang terpercaya dan diasumsikan dapat mempengaruhi keputusan penerima komunikasi. Dalam keluarga, hubungan antara anggotanya didasarkan atas persamaan cinta kasih yang murni dan tidak ada maksud untuk menguntungkan diri pribadi dan merugikan orang lain. Orangtua (ayah dan ibu) memegang peranan dalam pembinaan kesejahteraan keluarga bersama secara fisik, materi, dan spiritua , serta meningkatkan kedudukan keluarga dalam masyarakat. Peran keluarga atau orangtua dalam perkembangan kedewasaan remaja untuk tumbuh normal dalam melakukan peran sertanya bermasyarakat. Kurangnya kontrol sosial keluarga pada anak yang menginjak dewasa (remaja) akan menyebabkan kesulitan seorang remaja dalam menemukan identitas sesungghunya (identity diffusion atau role-confusion). Hal tersebut jika tidak disikapi dengan bijak akan membawa dampak negatif pada perilaku remaja.Keluarga merupakan lembaga tertua yang terjadi karena ikatan perkawinan. Adanya ayah, ibu dan anak, serta unsur-unsur kasih sayang dan tanggung jawab diantara anggotanya. Sekalipun hanya sedikit anggota keluarga tersebut, namun mereka sudah merupakan masyarakat yang mengandung sifat hidup bersama, berbentuk kesatuan yang harmonis baik hidup kejiwaan maupun lahirnya (Alex Sobur,1985)Sebagai suatu sistem, keluarga juga merupakan bagian dari masyarakat yang terkecil dimana keluarga berhubungan dengan masyarakat atau lingkungannya. Keluarga sebagai suatu sistem berarti dalam keluarga terdapat unsur-unsur atau individu-individu yang saling berkaitan dan tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Ini menunjukkan bahwa diantara anggota-anggota tersebut ada interaksi. Dan ada ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Adanya interaksi yang baik antara ayah, ibu, dan anak akan mendukung keberhasilan komunikasi, komunikasi yang efektif ini juga harus didukung oleh adanya keterbukaan dan rasa saling percaya diantara anggota keluarga yang terlibat dalam aktifitas komunikasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang baik diantara anggota keluarga sangat mendukung dalam pencapaian komunikasi yang efektif.
4.1 Komunikasi Dan Proses Komunikasi
“ Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunkan bahasa sebagai alat penyalurnya”. (Effendy, 2000:28) Lebih lanjut Effendy (2000:28) mengatakan dalam “bahasa” komunikasi, pernyataan dinamakan pessan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator), sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan (communicate). Untuk tegasnya, komunikasi berarti prose penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika di analisis pesan komunikasi terdiri dari 2 aspek, yaitu :
1). Isi pesan (The Content Of The Message)
2). Lambang (symbol)
Untuk lebih jelasnya, maka kita kategorikan proses komunikasi dengan peninjauan dari 2 prospektif, yaitu :
1). Prose komunikasi dalam prespektif psikologis
Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, sedangkan lambang adalah bahas. “Walter Lippman menyebut isi pesan itu ‘Picture in our head’ “, sedangkan Walter Hagemam menamakanya “ das be wust seini halte”. Prose “Mengemas” atau membungkus pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan yang kemudian di transmisikan/dioperkan/dikirimkan kepada komunikan. Proses dalam diri komunikan disebut decoding yang seolah-olah membuka kemasan/bungkus pesan yang diterima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator. Apabila komunikan mengerti isi pesan/pikiran komunikator, maka terjadilah komunikasi.
2). Proses komunikasi dalam perspektif mekanistik
Dapat diklasifikasikan menjadi proses komunikasi secara :
a). Primer (Primary Process)
Adalah proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai media/saluran. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi komunikasi tertentu, lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial (gesture), yaitu gerak anggota tubuh, gambar, warna, dll.
b). Sekunder (Secondary Process)
Adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau saran sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknik komunikasi yang semakin canggih yang bisa mencapai tempat yang jauh dan banyak jumlahnya, misalnya radio, telepon, satelit komunikasi, dsb. (Effendy, 2000:31-32). Didalam melakukan komunikasi secara efektif itu tidaklah mudah. Bahkan beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkin seseorang melakukan komunikasi yang sebenar-benarnya efektif. Ada juag banyak hambatan yang bisa merusak komunikasi. Berikut ini adalah beberapa hal yang merupakan hambatan komunikasi :
1). Gangguan (Noise)
Menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai :
- Gangguan Mekanik (Mechanical Noise). Adalah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.
- Gangguan Semantik (Semantic Noise).Gangguan semantik ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertianya menjadi rusak. Gangguan semantik tersaring kedalam pasan melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator, akan lebih bnayak gangguan semantik dalam pesannya. Gangguan semantik terjadi dalam salah pengertian.Semantik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata-kata. Lambang kata yang sama mempunyai pengertian yang berbeda untuk ornag-ornag yang berlainan.
2). Kepentingan (Interest). Kepntingan akan membuat seseorang selektif dalam menggapi atau menghayati suatu pesan. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita saja tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita akan merupakan sifat reaktif terhadap segala perangsangg yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
3). Motivasi Terpendam. Motivasi terpendam ini akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya keinginan, kebutuhan dan kekurangan seseorang berbeda dengan orang lainnya, dari waktu ke waktu dan dri tempat ke tempat, sehingga karenanya motivasi itu berbeda dalam intensitasnya. Demikian pula intensitas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi. Semakain sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan. Sebaliknya komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tidak sesuai dengan motivasinya.
4). Prasangka. Merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi. Oleh karena orang yang mempunyai prasangka selalu bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar prasangka tanpa menggunakan pikiran yang rasional. Emosi seringkali membutakan pikiran dan pandangan kita terhadap fakta yang nyata bagaimanapun, sehingga seseorang tidak akan dapat berpikir secara obyektif. (Effendy, 2000:45-49)
4.2 Definisi Keluarga
Secara hukum keluarga adalah sekelompok orang yang terikat oleh darah, perkawinan atau adopsi. “ Namun dalam sebuah survei nasional yang melibatkan 1.200 oran gdewasa yang dipilih secara acak, hanya 22 persen yang merasa puas dengan definisi itu. Hampir 75 persen menyukai definisi “ sekolompok orang yang saling mencintai dan saling mempedulikan” ( seligman dalam Stewart dan Sylvia, 1996:215).Salah saatu definisi keluarga yang luas dan berguna adalah : “ jaringan orang-orang yang berbagi kehidupan mereka dalam jangka waktu yang lama; yang terikat oleh perkawinan, darah, atau komitmen, legal atau tidak; yang menganggap diri mereka sebagai keluarga; dan yang berbagai pengharapan-pengharapan masa depan mengenai hubungan yang berkaitan” (Galvin dan Brommel dalam Stewart dan Sylvia, 1996:215)
4.3 Komunikasi dalam keluarga
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembnagan anak. Sedang lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Karena itu baik buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekita memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak (Kartini Kartono, 1992:57). Hal ini disebabkan karena keluargalah merupakan lingkungan pertama yang berhubungan dengan kegiatan individu sejak lahir sampai dewasa. Dalam rentang kehidupan individu, keluarga mempunyai peranan penting terhadap seluruh aspek kepribadiannya (Praktikto, 1982:40)
Komunikasi yang terjadi antara anggota yang satu dengan yang lain berbeda, tergantung pada kepekaan tiap-tiap keluarga dan hubungan diantara anggota keluarga tersebut. Kualitas komunikasi mempunyai peran yang sangat penting dalam pengembangan hubungan interpersonal yang positif diantara anggota keluarga. Dengan kata lain, komunikasi dalam keluarga akan berjalan baik apabila didukung oleh hubungan baik diantara anggota keluarga tersebut. Komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau sekelompok orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu orang atau satu kelompok lain. Proses pengalihan informasi tersebut selalu mengandung pengaruh tertentu. Proses pengaruh tersebut merupakan suatu proses yang bersifat psikologis yang pada gilirannya membentuk proses sosial. Pada hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara seseorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusi berhubung prosesnya yang dialogis (Liliweri, 1997:50). Untuk mengubah sebuah perilaku komunikasi yang terjadi haruslah bersifat terbuka dari dua arah. Masing-masing pihak haruslah ada keterbukaan antara satu dengan yang lain sehingga terjadi saling pengertian diantara keduanya.Menurut Praktiko (1982:45) menyatakan bahwa keterbukaan dalam sebuah proses komunikasi antara anak dan orang tua merupakan hal terpenting untuk menciptakan salaing pengertian diantara keduanya. Tingkat keterbukaan dalam sebuah proses komunikasi tergantung dari seberapa dekat orang tua terhadap anak sehingga anak merasa aman ketika ia mencurahkan isi hatinya secara menyeluruh kepada orang tua seperti halnya dikatakan oleh Mark and Miller (1994:60) bahwa kedekatan (proximity) antara anak dan kedua orang tua merupakan hal yang mutlak untuk dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan dan pengukapan perasaan diri anak secara menyeluruh dalam sebuah proses komunikasi. hal ini menjadikan anak lebih dihargai dan merasa diperhatikan sehingga anak pun akan membuka diri terhadap apa yang dinasehatkan orang tua kepadanya. Adapun Bochner dan Eisenberg, Galvin dan Brommel dalam Stewart dan Sylvia (1996:217) menyatakan diantara banyak teori yang digunakan oleh para ahli untuk menjelaskan keluarga, dua variabel yang penting adalah kohesi (kepaduan) dan adaptasi. Kedua dimensi ini mempengaruhi dan dipengaruhi komunikasi.Kohesi merujuk kepada seberapa dekat keterkaitan anggota-anggota keluarga. Pada suatu titik ekstrem ada keluarga-keluarga memiliki sedikit otonomi atau sedikit kesempatan untuk mencapai kebutuhan dan tujuan pribadi. Keluarga-keluarga demikian memiliki sedikit pembatas. Anggota-anggota keluaraga berbagai segala sesuatu. Tingkat emosional dan fisik mereka cenderung tinggi. Mereka punya sedikit privacy, karena setiap anggota mengetahui urusan anggota lainnya. Galvin dan Brommel dalam Stewart dan Sylvia (1996:217). Dalam keluarga-keluarga yang tingkat kepaduannya sangat rendah, sebaliknya, anggota-anggota keluarga secara fisik dan emosional terpisah, tidak terlibat, jadi ada sedikit saja hubungan diantara mereka. Sedikit saja kegiatan yang mereka lakukan bersama: kegiatan keluarga menempati prioritas yang rendah, dan setiap anggota tampaknya punya jadwal kegiatan masing-masing. Ketika menulis tentang bagaimana teknologi modern mengikis kehidupan kontemper, seorang psikog melukiskan pola ini ketika menyinggung “Hubungan gelombang mikro” (Microwave relationship) dalam kehidupan keluarga pada saat rumah menjadi kurang berfungsi sebagai tempat berteduh keluarga (Gergen dalam Stewart dan Sylvia, 1996:217) Suatu dimensi lainnya yang penting dalam komunikasi keluarga adalah adaptasi terhadap perubahan : Meskipun ahli-ahli teori terdahulu memandang keluarga sebagai suatu sistem yang tetap seimbang dan tetap, jelas bahwa sister-sister keluarga berubah. Terkadang secara tiba-tiba (Bochner dan Eisenberg dalam Stewart dan slyvia, 1996:218)
Assalamu'alaikum Wr.Wb Welcome to Indrahadi's Blog, Ahlan wa Sahlan bi Indrahadi Blog, Selamat datang di blog Indrahadi
Minggu, 20 Juli 2008
Seks Bebas Remaja Indonesia Merajalela
Seks Bebas Remaja Indonesia Merajalela
Orangtua mana yang tak bergidik mengetahui data tentang perilaku seks bebas remaja Indonesia masa kini dibawah ini. Seks bebas sungguh telah menjadi hal biasa! Bagaimana cara menangkalnya? Penelitian di pelbagai negara menemukan bahwa anak remaja akan terhindar dari keterlibatan dengan seks bebas, jika mereka dapat membicarakan masalah seks dengan orang tuan. Artinya, orang tua harus menjadi pendidik seksualitas bagi anak-anaknya! Telah siapkah kita, para orangtua menjadi pendidik seksualitas bagi anak-anak kita? Bagaimana meluweskan lidah kita agar tak kelu ketika harus bicara saru dengan anak-anak kita?
Temukan jawabnya dalam acara workhsop Salamaa 1-3 Juni 2007.
Dan untuk mengetahui data lebih lengkap tentang perilaku seks bebas remaja masa kini, silahkan simak artikel di bawah ini.
Pergaulan Bebas
Asro Kamal Rokan
KH Abdul Rasyid Abdullah Safii terlihat resah sekali. Pemimpin Yayasan Perguruan Islam As-Syafi’iyah ini memberikan beberapa lembar kliping koran. ”Tolong baca ini. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada bangsa ini,” katanya singkat. Kiai Rasyid tak banyak bicara, namun raut wajahnya memperlihatkan betapa ia risau betul atas pemberitaan media massa itu.
Fotokopi kliping berbagai media itu, ketika saya baca, memang sangat merisaukan. Media Indonesia (6/1) mengutip Kantor Berita Antara menulis, ”85 Persen Remaja 15 Tahun Berhubungan Seks”. Warta Kota (11/2) memberi judul, ”Separo Siswa Cianjur Ngesek”. Kemudian, Harian Republika terbitan 1 Maret 2007 menulis, ”Penyakit Menular Seksual Ancam Siapa Pun”. Dalam berita itu ditulis pula, ”Hampir 50 persen remaja perempuan Indonesia melakukan hubungan seks di luar nikah.”
Berita di Republika mengutip hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Survei dilakukan pada 2003 di lima kota, di antaranya Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Hasil survei PKBI, yang juga dikutip Media Indonesia, menyatakan pula bahwa sebanyak 85 persen remaja berusia 13-15 tahun mengaku telah berhubungan seks dengan pacar mereka. Penelitian pada 2005 itu dilakukan terhadap2.488 responden di Tasikmalaya, Cirebon, Singkawang, Palembang, dan Kupang.
Ironisnya, menurut Direktur Eksekutif PKBI, Inne Silviane, hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri –rumah tempat mereka berlindung. Sebanyak 50 persen dari remaja itu mengaku menonton media pornografi, di antaranya VCD. Dari penelitian itu pula diketahui, 52 persen yang memahami bagaimana kehamilan bisa terjadi.
Penelitian lain dilakukan Annisa Foundation, seperti dikutip Warta Kota. Diberitakan, 42,3 persen pelajar SMP dan SMA di Cianjur telah melakukan hubungan seksual. Menurut pengakuan mereka, hubungan seks itu dilakukan suka sama suka, dan bahkan ada yang berganti-ganti pasangan. Penelitian ini dilakukan Annisa Foundation (AF) pada Juli-Desember 2006 terhadap 412 responden, yang berasal dari 13 SMP dan SMA negeri serta swasta.
Laila Sukmadewi, Direktur Eksekutif AF, mengatakan hubungan seks di luar nikah itu umumnya dilakukan responden karena suka sama suka. Hanya sekitar 9 persen dengan alasan ekonomi. ”Jadi, bukan alasan ekonomi. Yang lebih memprihatinkan, sebanyak 90 persen menyatakan paham nilai-nilai agama, dan mereka tahu itu dosa,” ujar Laila. Dijelaskan, sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas, sebanyak 12 persen menggunakan metode coitus interuptus.
Fakta-fakta itu telah menjelaskan kerisauan KH Rasyid. Ia berujar dalam nada getir, ”Bencana yang terus menimpa bangsa ini dapat diperbaiki, namun bencana akibat rusaknya moral, bagaimana memperbaikinya?” Tidak hanya KH Rasyid, siapa pun yang peduli terhadap bangsa ini, tentu menarik napas dalam-dalam. Betapa pilu, para remaja itu paham pada ajaran agama, paham dosa, dan akibat yang ditimbulkannya. Pasti ada yang salah terhadap bangsa ini.
Tayangan televisi, media-media berbau porno, semakin mendekatkan para remaja itu melakukan hubungan seks di luar nikah. VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia, setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan generasi muda itu.
Hasil survei itu semestinya menyadarkan kita, para pendidik, orang tua, ulama, pengelola televisi, media massa, dan tentu juga pemerintah. Angka-angka yang terungkap itu, boleh jadi puncak gunung es. Setelah ini, apakah kita membiarkan bencana moral itu terus berlangsung –yang nauzubillahdapat saja menimpa keluarga kita?
Ya Allah, ini bencana yang nyata dan sangat menakutkan ….
Sumber: Republika
Orangtua mana yang tak bergidik mengetahui data tentang perilaku seks bebas remaja Indonesia masa kini dibawah ini. Seks bebas sungguh telah menjadi hal biasa! Bagaimana cara menangkalnya? Penelitian di pelbagai negara menemukan bahwa anak remaja akan terhindar dari keterlibatan dengan seks bebas, jika mereka dapat membicarakan masalah seks dengan orang tuan. Artinya, orang tua harus menjadi pendidik seksualitas bagi anak-anaknya! Telah siapkah kita, para orangtua menjadi pendidik seksualitas bagi anak-anak kita? Bagaimana meluweskan lidah kita agar tak kelu ketika harus bicara saru dengan anak-anak kita?
Temukan jawabnya dalam acara workhsop Salamaa 1-3 Juni 2007.
Dan untuk mengetahui data lebih lengkap tentang perilaku seks bebas remaja masa kini, silahkan simak artikel di bawah ini.
Pergaulan Bebas
Asro Kamal Rokan
KH Abdul Rasyid Abdullah Safii terlihat resah sekali. Pemimpin Yayasan Perguruan Islam As-Syafi’iyah ini memberikan beberapa lembar kliping koran. ”Tolong baca ini. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada bangsa ini,” katanya singkat. Kiai Rasyid tak banyak bicara, namun raut wajahnya memperlihatkan betapa ia risau betul atas pemberitaan media massa itu.
Fotokopi kliping berbagai media itu, ketika saya baca, memang sangat merisaukan. Media Indonesia (6/1) mengutip Kantor Berita Antara menulis, ”85 Persen Remaja 15 Tahun Berhubungan Seks”. Warta Kota (11/2) memberi judul, ”Separo Siswa Cianjur Ngesek”. Kemudian, Harian Republika terbitan 1 Maret 2007 menulis, ”Penyakit Menular Seksual Ancam Siapa Pun”. Dalam berita itu ditulis pula, ”Hampir 50 persen remaja perempuan Indonesia melakukan hubungan seks di luar nikah.”
Berita di Republika mengutip hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Survei dilakukan pada 2003 di lima kota, di antaranya Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Hasil survei PKBI, yang juga dikutip Media Indonesia, menyatakan pula bahwa sebanyak 85 persen remaja berusia 13-15 tahun mengaku telah berhubungan seks dengan pacar mereka. Penelitian pada 2005 itu dilakukan terhadap2.488 responden di Tasikmalaya, Cirebon, Singkawang, Palembang, dan Kupang.
Ironisnya, menurut Direktur Eksekutif PKBI, Inne Silviane, hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri –rumah tempat mereka berlindung. Sebanyak 50 persen dari remaja itu mengaku menonton media pornografi, di antaranya VCD. Dari penelitian itu pula diketahui, 52 persen yang memahami bagaimana kehamilan bisa terjadi.
Penelitian lain dilakukan Annisa Foundation, seperti dikutip Warta Kota. Diberitakan, 42,3 persen pelajar SMP dan SMA di Cianjur telah melakukan hubungan seksual. Menurut pengakuan mereka, hubungan seks itu dilakukan suka sama suka, dan bahkan ada yang berganti-ganti pasangan. Penelitian ini dilakukan Annisa Foundation (AF) pada Juli-Desember 2006 terhadap 412 responden, yang berasal dari 13 SMP dan SMA negeri serta swasta.
Laila Sukmadewi, Direktur Eksekutif AF, mengatakan hubungan seks di luar nikah itu umumnya dilakukan responden karena suka sama suka. Hanya sekitar 9 persen dengan alasan ekonomi. ”Jadi, bukan alasan ekonomi. Yang lebih memprihatinkan, sebanyak 90 persen menyatakan paham nilai-nilai agama, dan mereka tahu itu dosa,” ujar Laila. Dijelaskan, sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas, sebanyak 12 persen menggunakan metode coitus interuptus.
Fakta-fakta itu telah menjelaskan kerisauan KH Rasyid. Ia berujar dalam nada getir, ”Bencana yang terus menimpa bangsa ini dapat diperbaiki, namun bencana akibat rusaknya moral, bagaimana memperbaikinya?” Tidak hanya KH Rasyid, siapa pun yang peduli terhadap bangsa ini, tentu menarik napas dalam-dalam. Betapa pilu, para remaja itu paham pada ajaran agama, paham dosa, dan akibat yang ditimbulkannya. Pasti ada yang salah terhadap bangsa ini.
Tayangan televisi, media-media berbau porno, semakin mendekatkan para remaja itu melakukan hubungan seks di luar nikah. VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia, setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan generasi muda itu.
Hasil survei itu semestinya menyadarkan kita, para pendidik, orang tua, ulama, pengelola televisi, media massa, dan tentu juga pemerintah. Angka-angka yang terungkap itu, boleh jadi puncak gunung es. Setelah ini, apakah kita membiarkan bencana moral itu terus berlangsung –yang nauzubillahdapat saja menimpa keluarga kita?
Ya Allah, ini bencana yang nyata dan sangat menakutkan ….
Sumber: Republika
Kenali Hormon-hormon Kehamilan
Kenali Hormon-hormon Kehamilan
Beberapa hormon berperan penting dalam kehamilan dan persalinan, bahkan menyusui. Kenalkah Anda?
Satu hal yang tak bisa lepas dari proses kehamilan adalah perubahan hormon yang menyebabkan berbagai perubahan organ dan sistem tubuh seorang ibu hamil.
Sebenarnya, apa sih, hormon itu? Hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam jumlah kecil dan dibawa ke jaringan tubuh lainnya. Hormon punya pengaruh khas, yakni merangsang dan menggiatkan kerja organ-organ tubuh.
Sebagian dari pengeluaran hormon-hormon tersebut dikontrol oleh kelenjar pitutiari yang berada di bagian dasar otak. Sebagian lagi dihasilkan indung telur, kelenjar tiroid (kelenjar gondok), serta plasenta (ari-ari). Semuanya bertugas mempersiapkan tubuh dalam menghadapi perkembangan janin. Yuk, kita simak jenis-jenisnya.
Progesteron
Hormon ini fungsinya banyak, antara lain membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga plasenta, mencegah kontraksi atau pengerutan otot-otot rahim sehingga menghindari persalinan dini, dan membantu menyiapkan payudara untuk menyusui.
Di lain pihak, progesteron akan membuat pembuluh darah melebar. Akibatnya, tekanan darah jadi turun, dan ibu hamil akan merasa pusing. Selain itu, homon ini juga menyebabkan sistem pencernaan sedikit terganggu, seperti perut kembung atau sembelit; mempengaruhi perasaan atau suasana hati ibu hamil; serta meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan mual.
Estrogen
Hormon ini membuat puting payudara membesar, dan merangsang pertumbuhan kelenjar susu. Selain itu, estrogen juga membantu memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi pada saat persalinan. Namun, estrogen juga akan melunakkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh menjadi lemah (tidak dapat menyangga tubuh dengan kuat untuk sementara waktu). Akibatnya, ibu hamil kadang-kadang mengalami sakit punggung.
HCG
Human Chorionic Gonadotropin adalah hormon khas kehamilan, karena
hanya ditemukan di dalam darah dan urin wanita hamil. Hormon ini dibentuk oleh lapisan jaringan bagian luar janin serta plasenta yang terbentuk pada awal pertumbuhan janin (trofoblas). Fungsinya, antara lain mempertahankan jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang terbentuk ketika indung telur baru saja melepaskan sel telur (korpus luteum), yang membuat estrogen, progesteron dan plasenta terbentuk sepenuhnya.
HPL
Human Placental Lactogen adalah hormon yang diproduksi plasenta dan merupakan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Prolaktin
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari ini bertanggung jawab terhadap peningkatan sel yang memproduksi ASI dalam payudara. Asal tahu saja, estrogen sebenarnya menghambat produksi ASI. Untungnya begitu bayi lahir, kadar hormon estrogen ini mendadak turun, sehingga prolaktin dapat merangsang produksi ASI.
Oksitosin
Hormon ini terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita, serta . membantu merangsang kontraksi pada saat kehamilan dan persalinan. Selain itu, oksitosin berperan penting pada terjadinya efek pengaliran susu saat ibu menyusui bayinya. Selain itu, mengingat hormon ini juga merangsang terjadinya kontraksi rahim saat ibu menyusui, maka aktivitas ini bisa mempercepat terjadinya penyusutan rahim.
Relaksin
Hormon ini muncul pada awal kehamilan, dan bertanggung jawab membantu mengatasi aktivitas rahim dan melembutkan leher rahim dalam rangka persiapan proses persalinan kelak.
Laila Andaryani Hadis
Konsultasi ilmiah: dr. Ali Baziad, SpOG, POGI Jaya, Divisi Endokrinologi,
Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
www.ayahbunda-online.com
Prev: 9 bulan oiiii
Next: [info] Pertumbuhan Janin
Beberapa hormon berperan penting dalam kehamilan dan persalinan, bahkan menyusui. Kenalkah Anda?
Satu hal yang tak bisa lepas dari proses kehamilan adalah perubahan hormon yang menyebabkan berbagai perubahan organ dan sistem tubuh seorang ibu hamil.
Sebenarnya, apa sih, hormon itu? Hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam jumlah kecil dan dibawa ke jaringan tubuh lainnya. Hormon punya pengaruh khas, yakni merangsang dan menggiatkan kerja organ-organ tubuh.
Sebagian dari pengeluaran hormon-hormon tersebut dikontrol oleh kelenjar pitutiari yang berada di bagian dasar otak. Sebagian lagi dihasilkan indung telur, kelenjar tiroid (kelenjar gondok), serta plasenta (ari-ari). Semuanya bertugas mempersiapkan tubuh dalam menghadapi perkembangan janin. Yuk, kita simak jenis-jenisnya.
Progesteron
Hormon ini fungsinya banyak, antara lain membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga plasenta, mencegah kontraksi atau pengerutan otot-otot rahim sehingga menghindari persalinan dini, dan membantu menyiapkan payudara untuk menyusui.
Di lain pihak, progesteron akan membuat pembuluh darah melebar. Akibatnya, tekanan darah jadi turun, dan ibu hamil akan merasa pusing. Selain itu, homon ini juga menyebabkan sistem pencernaan sedikit terganggu, seperti perut kembung atau sembelit; mempengaruhi perasaan atau suasana hati ibu hamil; serta meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan mual.
Estrogen
Hormon ini membuat puting payudara membesar, dan merangsang pertumbuhan kelenjar susu. Selain itu, estrogen juga membantu memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi pada saat persalinan. Namun, estrogen juga akan melunakkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh menjadi lemah (tidak dapat menyangga tubuh dengan kuat untuk sementara waktu). Akibatnya, ibu hamil kadang-kadang mengalami sakit punggung.
HCG
Human Chorionic Gonadotropin adalah hormon khas kehamilan, karena
hanya ditemukan di dalam darah dan urin wanita hamil. Hormon ini dibentuk oleh lapisan jaringan bagian luar janin serta plasenta yang terbentuk pada awal pertumbuhan janin (trofoblas). Fungsinya, antara lain mempertahankan jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang terbentuk ketika indung telur baru saja melepaskan sel telur (korpus luteum), yang membuat estrogen, progesteron dan plasenta terbentuk sepenuhnya.
HPL
Human Placental Lactogen adalah hormon yang diproduksi plasenta dan merupakan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Prolaktin
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari ini bertanggung jawab terhadap peningkatan sel yang memproduksi ASI dalam payudara. Asal tahu saja, estrogen sebenarnya menghambat produksi ASI. Untungnya begitu bayi lahir, kadar hormon estrogen ini mendadak turun, sehingga prolaktin dapat merangsang produksi ASI.
Oksitosin
Hormon ini terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita, serta . membantu merangsang kontraksi pada saat kehamilan dan persalinan. Selain itu, oksitosin berperan penting pada terjadinya efek pengaliran susu saat ibu menyusui bayinya. Selain itu, mengingat hormon ini juga merangsang terjadinya kontraksi rahim saat ibu menyusui, maka aktivitas ini bisa mempercepat terjadinya penyusutan rahim.
Relaksin
Hormon ini muncul pada awal kehamilan, dan bertanggung jawab membantu mengatasi aktivitas rahim dan melembutkan leher rahim dalam rangka persiapan proses persalinan kelak.
Laila Andaryani Hadis
Konsultasi ilmiah: dr. Ali Baziad, SpOG, POGI Jaya, Divisi Endokrinologi,
Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
www.ayahbunda-online.com
Prev: 9 bulan oiiii
Next: [info] Pertumbuhan Janin
Senin, 14 Juli 2008
Semikonduktor
Prinsip Dasar
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda,
transistor dan sebuah IC (integrated circuit).
Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini
memang bukan konduktor murni.
Bahan- bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut
sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki
susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
elektronnya dapat bergerak bebas.
Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu
memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron
(-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit
bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus.
Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat
melepaskan ikatan elektronelektron
ini. Satu buah
elektron lagi yaitu elektron
yang ke-29, berada pada
orbit paling luar.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Orbit terluar ini disebut pita
valensi dan elektron yang
berada pada pita ini
dinamakan elektron valensi.
Karena hanya ada satu
elektron dan jaraknya 'jauh'
dari nucleus, ikatannya
tidaklah terlalu kuat. Hanya
dengan energi yang sedikit
saja elektron terluar ini
mudah terlepas dari
ikatannya.
ikatan atom tembaga
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Pada suhu kamar, elektron
tersebut dapat bebas
bergerak atau berpindahpindah
dari satu nucleus ke
nucleus lainnya. Jika diberi
tegangan potensial listrik,
elektron-elektron tersebut
dengan mudah berpindah ke
arah potensial yang sama.
Phenomena ini yang
dinamakan sebagai arus
listrik.
Isolator adalah atom yang
memiliki elektron valensi
sebanyak 8 buah, dan
dibutuhkan energi yang
besar untuk dapat
melepaskan elektron-
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
elektron ini.
Dapat ditebak,
semikonduktor adalah unsur
yang susunan atomnya
memiliki elektron valensi
lebih dari 1 dan kurang dari
8. Tentu saja yang paling
"semikonduktor" adalah
unsur yang atomnya
memiliki 4 elektron valensi.
Susunan Atom
Semikonduktor
Bahan semikonduktor yang
banyak dikenal contohnya
adalah Silicon (Si),
Germanium (Ge) dan Galium
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Arsenida (GaAs).
Germanium dahulu adalah
bahan satu-satunya yang
dikenal untuk membuat
komponen semikonduktor.
Namun belakangan, silikon
menjadi popular setelah
ditemukan cara mengekstrak
bahan ini dari alam. Silikon
merupakan bahan terbanyak
ke dua yang ada dibumi
setelah oksigen (O2).
Pasir, kaca dan batu-batuan
lain adalah bahan alam yang
banyak mengandung unsur
silikon.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Dapatkah anda menghitung
jumlah pasir dipantai.
Struktur atom kristal silikon,
satu inti atom (nucleus)
masing-masing memiliki 4
elektron valensi.
Ikatan inti atom yang stabil
adalah jika dikelilingi oleh 8
elektron, sehingga 4 buah
elektron atom kristal
tersebut membentuk ikatan
kovalen dengan ion-ion atom
tetangganya. Pada suhu
yang sangat rendah (0oK),
struktur atom silikon
divisualisasikan seperti pada
gambar berikut.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
struktur dua dimensi kristal
Silikon
Ikatan kovalen
menyebabkan elektron tidak
dapat berpindah dari satu
inti atom ke inti atom yang
lain. Pada kondisi demikian,
bahan semikonduktor
bersifat isolator karena tidak
ada elektron yang dapat
berpindah untuk
menghantarkan listrik.
Pada suhu kamar, ada
beberapa ikatan kovalen
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
yang lepas karena energi
panas, sehingga
memungkinkan elektron
terlepas dari ikatannya.
Namun hanya beberapa
jumlah kecil yang dapat
terlepas, sehingga tidak
memungkinkan untuk
menjadi konduktor yang
baik.
Ahli-ahli fisika terutama
yang menguasai fisika
quantum pada masa itu
mencoba memberikan
doping pada bahan
semikonduktor ini.
Pemberian doping
dimaksudkan untuk
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
mendapatkan elektron
valensi bebas dalam jumlah
lebih banyak dan permanen,
yang diharapkan akan dapat
mengahantarkan listrik.
Kenyataanya demikian,
mereka memang iseng sekali
dan jenius.
Tipe-N
Misalnya pada bahan silikon
diberi doping phosphorus
atau arsenic yang
pentavalen yaitu bahan
kristal dengan inti atom
memiliki 5 elektron valensi.
Dengan doping, Silikon yang
tidak lagi murni ini (impurity
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
semiconductor) akan
memiliki kelebihan elektron.
Kelebihan elektron
membentuk semikonduktor
tipe-n. Semikonduktor tipe-n
disebut juga donor yang
siap melepaskan elektron.
doping atom pentavalen
Tipe-P
Kalau silikon diberi doping
Boron, Gallium atau Indium,
maka akan didapat
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
semikonduktor tipe-p.
Untuk mendapatkan silikon
tipe-p, bahan dopingnya
adalah bahan trivalen yaitu
unsur dengan ion yang
memiliki 3 elektron pada pita
valensi.
Karena ion silikon memiliki 4
elektron, dengan demikian
ada ikatan kovalen yang
bolong (hole). Hole ini
digambarkan sebagai
akseptor yang siap
menerima elektron.
Dengan demikian,
kekurangan elektron
menyebabkan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
semikonduktor ini menjadi
tipe-p.
doping atom trivalen
Resistansi
Semikonduktor tipe-p atau
tipe-n jika berdiri sendiri
tidak lain adalah sebuah
resistor. Sama seperti
resistor karbon,
semikonduktor memiliki
resistansi.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Cara ini dipakai untuk
membuat resistor di dalam
sebuah komponen
semikonduktor.
Namun besar resistansi yang
bisa didapat kecil karena
terbatas pada volume
semikonduktor itu sendiri.
Dioda PN
Jika dua tipe bahan
semikonduktor ini
dilekatkan--pakai lem
barangkali ya :), maka akan
didapat sambungan P-N (p-n
junction) yang dikenal
sebagai dioda.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Pada pembuatannya
memang material tipe P dan
tipe N bukan disambung
secara harpiah, melainkan
dari satu bahan (monolitic)
dengan memberi doping
(impurity material) yang
berbeda.
sambungan p-n
Jika diberi tegangan maju
(forward bias), dimana
tegangan sisi P lebih besar
dari sisi N, elektron dengan
mudah dapat mengalir dari
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
sisi N mengisi kekosongan
elektron (hole) di sisi P.
forward bias
Sebaliknya jika diberi
tegangan balik (reverse
bias), dapat dipahami tidak
ada elektron yang dapat
mengalir dari sisi N mengisi
hole di sisi P, karena
tegangan potensial di sisi N
lebih tinggi.
Dioda akan hanya dapat
mengalirkan arus satu arah
saja, sehingga dipakai untuk
aplikasi rangkaian penyearah
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
(rectifier).
Dioda, Zener, LED, Varactor
dan Varistor adalah
beberapa komponen
semikonduktor sambungan
PN yang dibahas pada kolom
khusus.
Transistor Bipolar
Transistor merupakan dioda
dengan dua sambungan
(junction).
Sambungan itu membentuk
transistor PNP maupun NPN.
Ujung-ujung terminalnya
berturut-turut disebut
emitor, base dan kolektor.
Base selalu berada di
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
tengah, di antara emitor dan
kolektor.
Transistor ini disebut
transistor bipolar, karena
struktur dan prinsip kerjanya
tergantung dari perpindahan
elektron di kutup negatif
mengisi kekurangan elektron
(hole) di kutup positif. bi = 2
dan polar = kutup.
Adalah William Schockley
pada tahun 1951 yang
pertama kali menemukan
transistor bipolar.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Transistor npn dan pnp
Akan dijelaskan kemudian,
transistor adalah komponen
yang bekerja sebagai sakelar
(switch on/off) dan juga
sebagai penguat (amplifier).
Transistor bipolar adalah
inovasi yang mengantikan
transistor tabung (vacum
tube).
Selain dimensi transistor
bipolar yang relatif lebih
kecil, disipasi dayanya juga
lebih kecil sehingga dapat
bekerja pada suhu yang
lebih dingin.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Dalam beberapa aplikasi,
transistor tabung masih
digunakan terutama pada
aplikasi audio, untuk
mendapatkan kualitas suara
yang baik, namun konsumsi
dayanya sangat besar.
Sebab untuk dapat
melepaskan elektron, teknik
yang digunakan adalah
pemanasan filamen seperti
pada lampu pijar.
Bias DC
Transistor bipolar memiliki 2
junction yang dapat
disamakan dengan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
penggabungan 2 buah dioda.
Emiter-Base adalah satu
junction dan Base-Kolektor
junction lainnya. Seperti
pada dioda, arus hanya akan
mengalir hanya jika diberi
bias positif, yaitu hanya jika
tegangan pada material P
lebih positif daripada
material N (forward bias).
Pada gambar ilustrasi
transistor NPN berikut ini,
junction base-emiter diberi
bias positif sedangkan basecolector
mendapat bias
negatif (reverse bias).
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
arus elektron transistor npn
Karena base-emiter
mendapat bias positif maka
seperti pada dioda, elektron
mengalir dari emiter menuju
base.
Kolektor pada rangkaian ini
lebih positif sebab mendapat
tegangan positif. Karena
kolektor ini lebih positif,
aliran elektron bergerak
menuju kutup ini.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Misalnya tidak ada kolektor,
aliran elektron seluruhnya
akan menuju base seperti
pada dioda. Tetapi karena
lebar base yang sangat tipis,
hanya sebagian elektron
yang dapat bergabung
dengan hole yang ada pada
base.
Sebagian besar akan
menembus lapisan base
menuju kolektor.
Inilah alasannya mengapa
jika dua dioda digabungkan
tidak dapat menjadi sebuah
transistor, karena
persyaratannya adalah lebar
base harus sangat tipis
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
sehingga dapat diterjang
oleh elektron.
Jika misalnya tegangan
base-emitor dibalik (reverse
bias), maka tidak akan
terjadi aliran elektron dari
emitor menuju kolektor.
Jika pelan-pelan 'keran' base
diberi bias maju (forward
bias), elektron mengalir
menuju kolektor dan
besarnya sebanding dengan
besar arus bias base yang
diberikan.
Dengan kata lain, arus base
mengatur banyaknya
elektron yang mengalir dari
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
emiter menuju kolektor. Ini
yang dinamakan efek
penguatan transistor, karena
arus base yang kecil
menghasilkan arus emitercolector
yang lebih besar.
Istilah amplifier (penguatan)
menjadi salah kaprah,
karena dengan penjelasan di
atas sebenarnya yang terjadi
bukan penguatan, melainkan
arus yang lebih kecil
mengontrol aliran arus yang
lebih besar.
Juga dapat dijelaskan bahwa
base mengatur membuka
dan menutup aliran arus
emiter-kolektor (switch
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
on/off).
Pada transistor PNP,
fenomena yang sama dapat
dijelaskan dengan
memberikan bias seperti
pada gambar berikut.
Dalam hal ini yang disebut
perpindahan arus adalah
arus hole.
arus hole transistor pnp
Untuk memudahkan
pembahasan prinsip bias
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
transistor lebih lanjut,
berikut adalah terminologi
parameter transistor.
Dalam hal ini arah arus
adalah dari potensial yang
lebih besar ke potensial yang
lebih kecil.
arus potensial
IC : arus kolektor
IB : arus base
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
IE : arus emitor
VC : tegangan kolektor
VB : tegangan base
VE : tegangan emitor
VCC : tegangan pada
kolektor
VCE : tegangan jepit
kolektor-emitor
VEE : tegangan pada emitor
VBE : tegangan jepit baseemitor
ICBO : arus base-kolektor
VCB : tegangan jepit
kolektor-base
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Perlu diingat, walaupun tidak
perbedaan pada doping
bahan pembuat emitor dan
kolektor, namun pada
prakteknya emitor dan
kolektor tidak dapat dibalik.
penampang transistor
bipolar
Dari satu bahan silikon
(monolitic), emitor dibuat
terlebih dahulu, kemudian
base dengan doping yang
berbeda dan terakhir adalah
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
kolektor.
Terkadang dibuat juga efek
dioda pada terminalterminalnya
sehingga arus
hanya akan terjadi pada
arah yang dikehendaki.
2.1 DIODA
Kita dapat menyelidiki karakteristik
statik dioda, dengan cara memasang
dioda seri dengan sebuah catu daya dc
dan sebuah resistor.
Kurva karakteristik statik dioda
merupakan fungsi dari arus ID, arus
yang melalui dioda, terhadap
tegangan VD, beda tegang antara titik
a dan b (lihat gambar 1 dan gambar 2)
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
karakteristik statik dioda
Karakteristik statik dioda dapat
diperoleh dengan mengukur tegangan
dioda (Vab) dan arus yang melalui
dioda, yaitu ID. Dapat diubah dengan
dua cara, yaitu mengubah VDD.
Bila arus dioda ID kita plotkan
terhadap tegangan dioda Vab, kita
peroleh karakteristik statik dioda
Bila anoda berada pada tegangan
lebih tinggi daripada katoda (VD
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
positif) dioda dikatakan mendapat
bias forward.
Bila VD negatip disebut bias reserve
atau bias mundur.
Pada gambar 2 VC disebut cut-involtage,
IS arus saturasi dan VPIV
adalah peak-inverse voltage.
Bila harga VDD diubah, maka arus ID
dan VD akan berubah pula.
Bila kita mempunyai karakteristik
statik dioda dan kita tahu harga VDD
dan RL, maka harga arus ID dan VD
dapat kita tentukan sebagai berikut.
Dari gambar 1.
VDD = Vab + (I· RL) atau
I = -(Vab/RL) + (VDD / RL)
Bila hubungan di atas kita lukiskan
pada karakteristik statik dioda kita
akan mendapatkan garis lurus dengan
kemiringan (1/RL).
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Garis ini disebut garis beban (load
line). Ini ditunjukkan pada gambar 3.
MODUL 3 FI – 2104
ELEKTRONIKA 20
Kita lihat bahwa garis beban
memotong sumbu V dioda pada harga
VDD yaitu bila arus I=0, dan
memotong sumbu I pada harga
(VDD/RL).
Titik potong antara karakteristik statik
dengan garis beban memberikan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
harga tegangan dioda VD(q) dan arus
dioda ID(q).
Dengan mengubah harga VDD kita
akan mendapatkan garis-garis beban
sejajar seperti pada gambar 3.
Bila VDD<0 dan |VDD| < VPIV
maka arus dioda yang mengalir adalah
kecil sekali, yaitu arus saturasi IS.
Arus ini mempunyai harga kira-kira 1
μA untuk dioda silikon.
5. REFERENSI
“Elektronika : teori dasar dan
penerapannya”, jilid 1, Bandung:
Penerbit ITB, 1986”
MODUL 3 FI – 2104
ELEKTRONIKA 26
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Pengenalan vacuum Tube
Pada bagian ini penulis
bermaksud mengajak para rekan
rekan tube mania untuk ngobrol
mengenai prinsip kerja dari
Tabung.
Untuk dapat mencapai suatu
pemahaman yang sistematis maka
penulis membagi obrolan ini
menjadi 6 bagian yaitu :
1. Emisi Electron
1.1 Emisi thermionic
1.2 Emisi Medan Listrik
1.3 Emisi Sekunder
1.4 Emisi Fotolistrik
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2. Diode
3. Triode
4. Tetrode
5. Pentode
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda,
transistor dan sebuah IC (integrated circuit).
Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini
memang bukan konduktor murni.
Bahan- bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut
sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki
susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
elektronnya dapat bergerak bebas.
Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu
memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron
(-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit
bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus.
Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat
melepaskan ikatan elektronelektron
ini. Satu buah
elektron lagi yaitu elektron
yang ke-29, berada pada
orbit paling luar.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Orbit terluar ini disebut pita
valensi dan elektron yang
berada pada pita ini
dinamakan elektron valensi.
Karena hanya ada satu
elektron dan jaraknya 'jauh'
dari nucleus, ikatannya
tidaklah terlalu kuat. Hanya
dengan energi yang sedikit
saja elektron terluar ini
mudah terlepas dari
ikatannya.
ikatan atom tembaga
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Pada suhu kamar, elektron
tersebut dapat bebas
bergerak atau berpindahpindah
dari satu nucleus ke
nucleus lainnya. Jika diberi
tegangan potensial listrik,
elektron-elektron tersebut
dengan mudah berpindah ke
arah potensial yang sama.
Phenomena ini yang
dinamakan sebagai arus
listrik.
Isolator adalah atom yang
memiliki elektron valensi
sebanyak 8 buah, dan
dibutuhkan energi yang
besar untuk dapat
melepaskan elektron-
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
elektron ini.
Dapat ditebak,
semikonduktor adalah unsur
yang susunan atomnya
memiliki elektron valensi
lebih dari 1 dan kurang dari
8. Tentu saja yang paling
"semikonduktor" adalah
unsur yang atomnya
memiliki 4 elektron valensi.
Susunan Atom
Semikonduktor
Bahan semikonduktor yang
banyak dikenal contohnya
adalah Silicon (Si),
Germanium (Ge) dan Galium
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Arsenida (GaAs).
Germanium dahulu adalah
bahan satu-satunya yang
dikenal untuk membuat
komponen semikonduktor.
Namun belakangan, silikon
menjadi popular setelah
ditemukan cara mengekstrak
bahan ini dari alam. Silikon
merupakan bahan terbanyak
ke dua yang ada dibumi
setelah oksigen (O2).
Pasir, kaca dan batu-batuan
lain adalah bahan alam yang
banyak mengandung unsur
silikon.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Dapatkah anda menghitung
jumlah pasir dipantai.
Struktur atom kristal silikon,
satu inti atom (nucleus)
masing-masing memiliki 4
elektron valensi.
Ikatan inti atom yang stabil
adalah jika dikelilingi oleh 8
elektron, sehingga 4 buah
elektron atom kristal
tersebut membentuk ikatan
kovalen dengan ion-ion atom
tetangganya. Pada suhu
yang sangat rendah (0oK),
struktur atom silikon
divisualisasikan seperti pada
gambar berikut.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
struktur dua dimensi kristal
Silikon
Ikatan kovalen
menyebabkan elektron tidak
dapat berpindah dari satu
inti atom ke inti atom yang
lain. Pada kondisi demikian,
bahan semikonduktor
bersifat isolator karena tidak
ada elektron yang dapat
berpindah untuk
menghantarkan listrik.
Pada suhu kamar, ada
beberapa ikatan kovalen
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
yang lepas karena energi
panas, sehingga
memungkinkan elektron
terlepas dari ikatannya.
Namun hanya beberapa
jumlah kecil yang dapat
terlepas, sehingga tidak
memungkinkan untuk
menjadi konduktor yang
baik.
Ahli-ahli fisika terutama
yang menguasai fisika
quantum pada masa itu
mencoba memberikan
doping pada bahan
semikonduktor ini.
Pemberian doping
dimaksudkan untuk
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
mendapatkan elektron
valensi bebas dalam jumlah
lebih banyak dan permanen,
yang diharapkan akan dapat
mengahantarkan listrik.
Kenyataanya demikian,
mereka memang iseng sekali
dan jenius.
Tipe-N
Misalnya pada bahan silikon
diberi doping phosphorus
atau arsenic yang
pentavalen yaitu bahan
kristal dengan inti atom
memiliki 5 elektron valensi.
Dengan doping, Silikon yang
tidak lagi murni ini (impurity
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
semiconductor) akan
memiliki kelebihan elektron.
Kelebihan elektron
membentuk semikonduktor
tipe-n. Semikonduktor tipe-n
disebut juga donor yang
siap melepaskan elektron.
doping atom pentavalen
Tipe-P
Kalau silikon diberi doping
Boron, Gallium atau Indium,
maka akan didapat
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
semikonduktor tipe-p.
Untuk mendapatkan silikon
tipe-p, bahan dopingnya
adalah bahan trivalen yaitu
unsur dengan ion yang
memiliki 3 elektron pada pita
valensi.
Karena ion silikon memiliki 4
elektron, dengan demikian
ada ikatan kovalen yang
bolong (hole). Hole ini
digambarkan sebagai
akseptor yang siap
menerima elektron.
Dengan demikian,
kekurangan elektron
menyebabkan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
semikonduktor ini menjadi
tipe-p.
doping atom trivalen
Resistansi
Semikonduktor tipe-p atau
tipe-n jika berdiri sendiri
tidak lain adalah sebuah
resistor. Sama seperti
resistor karbon,
semikonduktor memiliki
resistansi.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Cara ini dipakai untuk
membuat resistor di dalam
sebuah komponen
semikonduktor.
Namun besar resistansi yang
bisa didapat kecil karena
terbatas pada volume
semikonduktor itu sendiri.
Dioda PN
Jika dua tipe bahan
semikonduktor ini
dilekatkan--pakai lem
barangkali ya :), maka akan
didapat sambungan P-N (p-n
junction) yang dikenal
sebagai dioda.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Pada pembuatannya
memang material tipe P dan
tipe N bukan disambung
secara harpiah, melainkan
dari satu bahan (monolitic)
dengan memberi doping
(impurity material) yang
berbeda.
sambungan p-n
Jika diberi tegangan maju
(forward bias), dimana
tegangan sisi P lebih besar
dari sisi N, elektron dengan
mudah dapat mengalir dari
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
sisi N mengisi kekosongan
elektron (hole) di sisi P.
forward bias
Sebaliknya jika diberi
tegangan balik (reverse
bias), dapat dipahami tidak
ada elektron yang dapat
mengalir dari sisi N mengisi
hole di sisi P, karena
tegangan potensial di sisi N
lebih tinggi.
Dioda akan hanya dapat
mengalirkan arus satu arah
saja, sehingga dipakai untuk
aplikasi rangkaian penyearah
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
(rectifier).
Dioda, Zener, LED, Varactor
dan Varistor adalah
beberapa komponen
semikonduktor sambungan
PN yang dibahas pada kolom
khusus.
Transistor Bipolar
Transistor merupakan dioda
dengan dua sambungan
(junction).
Sambungan itu membentuk
transistor PNP maupun NPN.
Ujung-ujung terminalnya
berturut-turut disebut
emitor, base dan kolektor.
Base selalu berada di
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
tengah, di antara emitor dan
kolektor.
Transistor ini disebut
transistor bipolar, karena
struktur dan prinsip kerjanya
tergantung dari perpindahan
elektron di kutup negatif
mengisi kekurangan elektron
(hole) di kutup positif. bi = 2
dan polar = kutup.
Adalah William Schockley
pada tahun 1951 yang
pertama kali menemukan
transistor bipolar.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Transistor npn dan pnp
Akan dijelaskan kemudian,
transistor adalah komponen
yang bekerja sebagai sakelar
(switch on/off) dan juga
sebagai penguat (amplifier).
Transistor bipolar adalah
inovasi yang mengantikan
transistor tabung (vacum
tube).
Selain dimensi transistor
bipolar yang relatif lebih
kecil, disipasi dayanya juga
lebih kecil sehingga dapat
bekerja pada suhu yang
lebih dingin.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Dalam beberapa aplikasi,
transistor tabung masih
digunakan terutama pada
aplikasi audio, untuk
mendapatkan kualitas suara
yang baik, namun konsumsi
dayanya sangat besar.
Sebab untuk dapat
melepaskan elektron, teknik
yang digunakan adalah
pemanasan filamen seperti
pada lampu pijar.
Bias DC
Transistor bipolar memiliki 2
junction yang dapat
disamakan dengan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
penggabungan 2 buah dioda.
Emiter-Base adalah satu
junction dan Base-Kolektor
junction lainnya. Seperti
pada dioda, arus hanya akan
mengalir hanya jika diberi
bias positif, yaitu hanya jika
tegangan pada material P
lebih positif daripada
material N (forward bias).
Pada gambar ilustrasi
transistor NPN berikut ini,
junction base-emiter diberi
bias positif sedangkan basecolector
mendapat bias
negatif (reverse bias).
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
arus elektron transistor npn
Karena base-emiter
mendapat bias positif maka
seperti pada dioda, elektron
mengalir dari emiter menuju
base.
Kolektor pada rangkaian ini
lebih positif sebab mendapat
tegangan positif. Karena
kolektor ini lebih positif,
aliran elektron bergerak
menuju kutup ini.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Misalnya tidak ada kolektor,
aliran elektron seluruhnya
akan menuju base seperti
pada dioda. Tetapi karena
lebar base yang sangat tipis,
hanya sebagian elektron
yang dapat bergabung
dengan hole yang ada pada
base.
Sebagian besar akan
menembus lapisan base
menuju kolektor.
Inilah alasannya mengapa
jika dua dioda digabungkan
tidak dapat menjadi sebuah
transistor, karena
persyaratannya adalah lebar
base harus sangat tipis
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
sehingga dapat diterjang
oleh elektron.
Jika misalnya tegangan
base-emitor dibalik (reverse
bias), maka tidak akan
terjadi aliran elektron dari
emitor menuju kolektor.
Jika pelan-pelan 'keran' base
diberi bias maju (forward
bias), elektron mengalir
menuju kolektor dan
besarnya sebanding dengan
besar arus bias base yang
diberikan.
Dengan kata lain, arus base
mengatur banyaknya
elektron yang mengalir dari
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
emiter menuju kolektor. Ini
yang dinamakan efek
penguatan transistor, karena
arus base yang kecil
menghasilkan arus emitercolector
yang lebih besar.
Istilah amplifier (penguatan)
menjadi salah kaprah,
karena dengan penjelasan di
atas sebenarnya yang terjadi
bukan penguatan, melainkan
arus yang lebih kecil
mengontrol aliran arus yang
lebih besar.
Juga dapat dijelaskan bahwa
base mengatur membuka
dan menutup aliran arus
emiter-kolektor (switch
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
on/off).
Pada transistor PNP,
fenomena yang sama dapat
dijelaskan dengan
memberikan bias seperti
pada gambar berikut.
Dalam hal ini yang disebut
perpindahan arus adalah
arus hole.
arus hole transistor pnp
Untuk memudahkan
pembahasan prinsip bias
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
transistor lebih lanjut,
berikut adalah terminologi
parameter transistor.
Dalam hal ini arah arus
adalah dari potensial yang
lebih besar ke potensial yang
lebih kecil.
arus potensial
IC : arus kolektor
IB : arus base
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
IE : arus emitor
VC : tegangan kolektor
VB : tegangan base
VE : tegangan emitor
VCC : tegangan pada
kolektor
VCE : tegangan jepit
kolektor-emitor
VEE : tegangan pada emitor
VBE : tegangan jepit baseemitor
ICBO : arus base-kolektor
VCB : tegangan jepit
kolektor-base
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Perlu diingat, walaupun tidak
perbedaan pada doping
bahan pembuat emitor dan
kolektor, namun pada
prakteknya emitor dan
kolektor tidak dapat dibalik.
penampang transistor
bipolar
Dari satu bahan silikon
(monolitic), emitor dibuat
terlebih dahulu, kemudian
base dengan doping yang
berbeda dan terakhir adalah
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
kolektor.
Terkadang dibuat juga efek
dioda pada terminalterminalnya
sehingga arus
hanya akan terjadi pada
arah yang dikehendaki.
2.1 DIODA
Kita dapat menyelidiki karakteristik
statik dioda, dengan cara memasang
dioda seri dengan sebuah catu daya dc
dan sebuah resistor.
Kurva karakteristik statik dioda
merupakan fungsi dari arus ID, arus
yang melalui dioda, terhadap
tegangan VD, beda tegang antara titik
a dan b (lihat gambar 1 dan gambar 2)
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
karakteristik statik dioda
Karakteristik statik dioda dapat
diperoleh dengan mengukur tegangan
dioda (Vab) dan arus yang melalui
dioda, yaitu ID. Dapat diubah dengan
dua cara, yaitu mengubah VDD.
Bila arus dioda ID kita plotkan
terhadap tegangan dioda Vab, kita
peroleh karakteristik statik dioda
Bila anoda berada pada tegangan
lebih tinggi daripada katoda (VD
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
positif) dioda dikatakan mendapat
bias forward.
Bila VD negatip disebut bias reserve
atau bias mundur.
Pada gambar 2 VC disebut cut-involtage,
IS arus saturasi dan VPIV
adalah peak-inverse voltage.
Bila harga VDD diubah, maka arus ID
dan VD akan berubah pula.
Bila kita mempunyai karakteristik
statik dioda dan kita tahu harga VDD
dan RL, maka harga arus ID dan VD
dapat kita tentukan sebagai berikut.
Dari gambar 1.
VDD = Vab + (I· RL) atau
I = -(Vab/RL) + (VDD / RL)
Bila hubungan di atas kita lukiskan
pada karakteristik statik dioda kita
akan mendapatkan garis lurus dengan
kemiringan (1/RL).
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Garis ini disebut garis beban (load
line). Ini ditunjukkan pada gambar 3.
MODUL 3 FI – 2104
ELEKTRONIKA 20
Kita lihat bahwa garis beban
memotong sumbu V dioda pada harga
VDD yaitu bila arus I=0, dan
memotong sumbu I pada harga
(VDD/RL).
Titik potong antara karakteristik statik
dengan garis beban memberikan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
harga tegangan dioda VD(q) dan arus
dioda ID(q).
Dengan mengubah harga VDD kita
akan mendapatkan garis-garis beban
sejajar seperti pada gambar 3.
Bila VDD<0 dan |VDD| < VPIV
maka arus dioda yang mengalir adalah
kecil sekali, yaitu arus saturasi IS.
Arus ini mempunyai harga kira-kira 1
μA untuk dioda silikon.
5. REFERENSI
“Elektronika : teori dasar dan
penerapannya”, jilid 1, Bandung:
Penerbit ITB, 1986”
MODUL 3 FI – 2104
ELEKTRONIKA 26
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Pengenalan vacuum Tube
Pada bagian ini penulis
bermaksud mengajak para rekan
rekan tube mania untuk ngobrol
mengenai prinsip kerja dari
Tabung.
Untuk dapat mencapai suatu
pemahaman yang sistematis maka
penulis membagi obrolan ini
menjadi 6 bagian yaitu :
1. Emisi Electron
1.1 Emisi thermionic
1.2 Emisi Medan Listrik
1.3 Emisi Sekunder
1.4 Emisi Fotolistrik
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2. Diode
3. Triode
4. Tetrode
5. Pentode
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Rabu, 09 Juli 2008
BIOGRAFI DR. H.M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A
BIOGRAFI DR. H.M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A
Ia politisi, uztad dan cendekiawan yang bergaya lembut serta menge-depankan moral dan dakwah. Sosoknya semakin dikenal masyarakat luas setelah ia menjabat Presiden Partai Keadilan (PK), kemudian menjadi Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini memperoleh suara signifikan dalam Pemilu 2004 yang mengantarkannya menjadi Ketua MPR 2004-2009. Kepemimpinnya memberi warna tersendiri dalam peta perpolitikan nasional.
Nama : DR. H.M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A
Lahir : Klaten, 8 April 1960
Agama : Islam
Jabatan : -Ketua MPR 2004-2009
- Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera
Isteri : Hj. Kastrian Indriawati
Anak : 1. Inayatu Dzil Izzati
2. Ruzaina
3. Alla Khairi
4. Hubaib Shidiqi
Pendidikan:
- SDN Kebondalem Kidul I, Prambanan Klaten, 1972
- Pondok Pesantren Walisongo, Ngabar Ponorogo, 1973
- Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, 1978
- IAIN Sunan Kalijogo, Yogyakarta ( Fakultas Syari’ah), 1979
- Fakultas Dakwah & Ushuluddin Universitas Islam Madinah Arab Saudi, 1983
Judul Skripsi “ Mauqif Al-Yahud Min Islam Al Anshar”
- Program Pasca Sarjana Universitas Islam Madinah Arab Saudi, jurusan Aqidah, 1987
Judul Skripsi “ Al Bathiniyyaun Fi Indonesia,”Ardh wa Dirosah”
- Program Doktor Pasca Sarjana Universitas Islam Medina, Arab Saudi, Fakultas Dakwah & Ushuludiin, Jurusan Aqidah, 1992
Judul Diskripsi “Nawayidh lir Rawafidh Lil Barzanji, Tahqiq wa Dirosah”
Pekerjaan:
1. Dosen Pasca Sarjana Magister Studi Islam, UMJ
2. Dosen Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum, UMJ
3. Dosen Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Dosen Fakultas Ushuluddin (Program Khusus) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Dosen Pasca Sarjana Universitas Asy-Syafi’iyah, Jakarta
6. Ketua LP2SI (Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam) Yayasan Al-Haramain, Jakarta
7. Dewan Redaksi Jurnal “Ma’rifah”
8. Ketua Forum Dakwah Indonesia
Organisasi:
- Anggota PII, 1973
- Andalan Koordinator Pramuka Gontor bidang kesekretariatan, 1977 – 1978
- Training HMI IAIN Yogyakarta, 1979
- Sekretaris MIP PPI Madinah, Arab Saudi, 1981 – 1983
- Ketua PPI Arab Saudi, 1983 – 1985
- Peneliti LKFKH (Lembaga Kajian Fiqh dan Hukum) Al Khairot
- Anggota Pengurus badan Wakaf Pondok Modern Gontor, 1999
Seminar dan Karya Ilmiah:
1. Menghadiri undangan MASG di IIlinois, AS, 1994 (Menyampaikan prasaran)
2. Menghadiri undangan International Islamic Student Organisation di Istambul, Turki, 1996
3. Seminar Internasional madrasah wak Tanjung Al-Islamiyyah, Singapore, 1998 (Menyampaikan makalah).
4. Menghadiri undangan Seminar International dari Moslem Association of Britain di Manchester dan London.
5. Seminar mahasiswa Indonesia di Malaysia, 1999 (Menyampaikan makalah).
6. Seminar Internasional dari LIPIA dari Universitas Imam Muhammad bin Saud Riyadh, di Jakarta (Menyampaikan makalah), 1999 bersama KH. Irfan Zidny, MA, Prof.Ismail Sunni dan KH. Abdullah Syukri Zarkasi, MA.
7. Menghadiri seminar Internasional di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, bekerjasama dengan Universitas Imam Muhammad Saud, Jakarta 1999.
8. Menghadiri undangan festival nasional dan seminar internasional Janadriyah, Riyad, Arab Saudi (tahun 2000) bersama Prof. Dr. Nurcholis Madjid dan Prof. Dr. Amien Rais.
9. Menghadiri undangan seminar Perkembangan Islam di Eropa dari Islamiska Forbundet I Sverige, Stockholm, Swedia.
10. Berbagai seminar di dalam negeri
11. Membimbing dan menguji tesis master mahasiswa pasca sarjana Universitas Muhammadiyah dan IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Kata Pengantar buku-buku terjemahan:
• Prinsip-prinsip Islam untuk kehidupan oleh Prof. Sholeh Shawi
• Ensiklopedi Figh wanita oleh Prof. Abdul Karim Zaid (cetakan Rabbani Pres)
• Pengantar studi Islam oleh Ust. Prof. Yusuf Al Qordhowi (cetakan Al-Kautsar)
• As-Sunnah sebagai sumber ilmu dan kebudayaan oleh Ust. Prof. Yusuf Al Qordhowi (cetakan Al-Kautsar)
• Fitnah Kubro, klarifikasi sikap para sahabat oleh Prof. Amhazun (cetakan Al-Haramain)
• Kajian atas kajian Hadits Misogini (dalam buku Feminisme)
• Tadabbur Surah Al Kahfi (dalam bulletin Tafakkur)
• Tadabbur Surah Yasin (dalam bulletin Tafakur)
• Editor terjemah tafsir Ibnu Katsir
• Menulis rubrik HIKMAH di harian REPUBLIKA
• Beberapa makalah diseminar-seminar
• Tajdid sebagai sebuah harakah (jurnal Ma’rifah)
• Revivalisme Islam dan Fundamentalisme sekuler dalam sorotan sejarah (dalam buku menggugat gerakan pembaharuan Islam)
• Inklusivisme Islam dalam literatur klasik (dalam jurnal Profetika)
Alamat :
Jl. H. Rijin No. 196, Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi
Kantor Pusat PKS
Gedung Dakwah Keadilan
Jl. Mampang Prapatan Raya No 98 D-E-F
Jakarta - Indonesia
Telp +62-21-7995425
Fax +62-21-7995433
Dr HM Hidayat Nur Wahid, MA
Kedepankan Moral dan Dakwah
Ia politisi, uztad dan cendekiawan yang bergaya lembut serta menge-depankan moral dan dakwah. Sosoknya semakin dikenal masyarakat luas setelah ia menjabat Presiden Partai Keadilan (PK), kemudian menjadi Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini memperoleh suara signifikan dalam Pemilu 2004 yang mengantarkannya menjadi Ketua MPR 2004-2009. Kepemimpinnya memberi warna tersendiri dalam peta perpolitikan nasional.
Setelah terpilih menjadi Ketua MPR, dia pun mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum DPP PKS, 11 Oktober 2004. Majelis Surya DPP PKS memilih Tifatul Sembiring menggantikannya sampai akhir periode (2001-2005).
Sudah menjadi komitmen partainya, setiap kader tidak pantas merangkap jabatan di partai manakala dipercaya menjabat di lembaga kenegaraan dan pemerintahan (publik). Hal ini untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan jabatan. Sekaligus untuk dapat memusatkan diri pada jabatan di lembaga kenegaraan tersebut.
Dosen Pasca Sarjana UAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini tidak pernah bercita-cita jadi politisi. Namun setelah memasuki kegiatan politik praktis namanya melejit, bahkan dalam berbagai poling sebelum Pemilu 2004 namanya berada di peringkat atas sebagai salah seorang calon Presiden atau Wakil Presiden. Namun dia mampu menahan diri, tidak bersedia dicalonkan dalam perebutan kursi presiden kendati PKS dengan perolehan suara 7 persen lebih dalam Pemilu Legislatif berhak mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden. Dia menyatakan akan bersedia dicalonkan jika PKS memperoleh 20 persen suara Pemilu Legislatif.
Pada Pemilu Presiden putaran pertama PKS mendukung Capres-Cawapres Amien Rais-Siswono. Lalu karena Amien-Siswono tidak lolos ke putaran kedua, PKS mendukung Capres-Cawapres Susilo BY dan Jusuf Kalla dalam Pilpres putaran kedua. Dukungan PKS ini sangat signifikan menentukan kemenangan pasangan ini.
Kemudian partai-partai pendukung SBY-Kalla plus PPP (keluar dari Koalisi Kebangsaan) yang bergabung di legislatif dengan sebutan populer Koalisi Kerakyatan mencalonkannya menjadi Ketua MPR. Hidayat Nur Wahid sebagai Calon Paket B (Koalisi Kerakyatan) ini terpilih menjadi Ketua MPR RI 2004-2009 dengan meraih 326 suara, unggul dua suara dari Sucipto Calon Paket A (Koalisi Kebangsaan) yang meraih 324 suara, dan 3 suara abstain serta 10 suara tidak sah. Pemilihan berlangsung demokratis dalam Sidang Paripurna V MPR di Gedung MPR, Senayan, Jakarta 6 Oktober 2004.
Koalisi Kerakyatan mencalonkan Paket B yakni Hidayat Nur Wahid dari F-PKS sebagai calon ketua dan AM Fatwa dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN), serta dua dari unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD) BRAy Mooryati Sudibyo dari DKI Jakarta dan Aksa Mahmud dari Sulawesi Selatan masing-masing sebagai calon wakil ketua. Sedangkan Koalisi Kebangsaan mencalonkan Paket A yakni Sucipto dari Fraksi PDI Perjuangan sebagai calon ketua, kemudian Theo L. Sambuaga dari Fraksi Partai Golkar dan dua unsur DPD Sarwono Kusumaatmaja dari DKI Jakarta dan Aida Ismet Nasution dari Kepulauan Riau, masing-masing sebagai calon wakil ketua.
Kepemimpinan di PKS
Dalam memimpin PKS, ia bertekad menjadikan partai ini merupakan solusi bagi permasa-lahan bangsa. Dalam wawancara dengan Wartawan TokohIndonesia DotCom, ia mengatakan, partainya tidak semata-mata ingin ikut dan memenangkan Pemilu, melainkan kehadiran PKS harus merupakan solusi bagi permasalahan bangsa. (Baca Wawancara)
PKS datang sebagai bagian dari solusi. Caranya adalah dengan tidak menjalankan politik kotor, menghalalkan segala cara, politik yang menolerir korupsi. Maka, kalau ada tokoh yang mempunyai massa besar tapi moralitas Islamnya bermasalah, tidak mempunyai tempat di PK (PKS). Partai ini lebih memilih menjadi partai yang kecil tapi signifikan ketimbang harus merusak citra Islam hanya dengan dalih vote getter.
Begitu pula dalam memilih koalisi. PKS membuka diri untuk bekerja sama dengan beragam partai yang tetap berkomitmen dengan politik yang bersih, peduli, bermoral dan berpegang pada cita-cita reformasi.
Bagi PKS, dalam berpolitik keberkahan adalah hal yang utama. Kemenangan bukan tujuan PKS. ”Itulah sebabnya kalau bukan lantaran pertolongan Allah swt mustahil PK (PKS) bisa melangkah seperti sekarang. Ini semua bagian dari tadbir rabbani (pengaturan Allah),” kata pria kelahiran Klaten 8 April 1960, yang juga aktif dalam gerakan menolak perang dan rencana serangan militer Amerika Serikat ke Irak dan tindakan tidak berperikemanusiaan Israel kepada Palestina.
Ia dalam memimpin PK sangat selektif dalam soal kepemimpinan dan kepengurusan. Namun bukan berarti partai ini eksklusif. Karena menurutnya, soal eksklusif atau tidak itu soal persepsi. Sebab, pada tingkat konstituen, PKS terbuka terhadap siapa pun, termasuk kalangan nonmuslim. Ia mengakui, dengan menyatakan diri sebagai partai Islam, PK (PKS) pernah dianggap eksklusif, bahkan sempat dicap fundamentalis. ”Ya, itu bisa eksklusif jika Islam dipahami sebagai sesuatu yang sangat terbatas dan sangat angker. Tapi itu bisa inklusif jika Islam dipahami sebagai sebuah paradigma,” katanya.
Sebagai sebuah paradigma, jelasnya, Islam sedikitnya meliputi empat hal. Pertama, al-islam itu sendiri, yakni penyerahan diri kepada Allah Sang Pencipta. Kedua, al-silm, yang berarti kedamaian. Ketiga, al-salam, artinya kesejahteraan. Keempat, al-salamah, yang artinya keamanan atau keselamatan.
Itulah nilai-nilai Islam yang berlaku universal. Tapi, menurut-nya, yang terpenting memang perilaku kader PK itu sendiri. Apakah mereka bisa bekerjasama secara konstruktif dengan pihak-pihak lain atau tidak. ”Sejauh yang kami lihat, kawan-kawan PK, termasuk yang ada di lembaga perwakilan, umumnya bisa bekerja-sama dengan pihak lain dalam membela kebenaran,” kata alumnus Universitas Islam Madinah ini.
Dalam rangka memperluas dukungan, pihaknya tidak begitu saja mau menerima orang. Menurutnya, kalau ada organisasi yang begitu saja mudah menerima orang-orang yang biasa disebut ‘kutu loncat’ itu lantaran ia punya massa atau sumber daya dana yang besar, maka itu menunjukkan bahwa organisasi itu gagal dalam kaderisasi dan soliditasnya, apalagi untuk tingkat elit. Dan pada gilirannya organisasi itu akan menjadi mandul.
Dalam sebuah partai, menurut-nya, ada dua hal yakni massa dan pemimpin. Sama halnya dengan dakwah, kalau partai ini dipimpin oleh orang yang punya massa banyak tapi secara moral bermasa-lah, misalnya berperilaku maling, maka kita bukan lagi sedang men-jalankan Islam tapi malah menipu masyarakat dan perpolitikan kita.
Ia menegaskan bahwa partainya tidak mau seperti itu. Karena pada hakekatnya politik PKS adalah politik Islam yang asasnya Islam dan visinya dakwah dan pelayanan.
Karena itu, PKS tidak perlu memasukkan hal-hal yang syubhat, apalagi yang haram, walaupun hal itu bisa mendatangkan kepuasan. Sebab, menurutnya, kalau itu dilakukan juga, maka yakinlah bahwa umur dakwah ini akan sangat pendek. Sebentar saja akan muncul berbagai konflik yang luar biasa, fitnah yang tidak karuan yang pada akhirnya akan mematikan dakwah.
Dalam bekerjasama dengan pihak lain, prinsipnya, PKS tidak pernah memetakan pihak lain dalam posisi yang selalu benar atau selalu salah. Meski demikian PKS selalu melihatnya secara kritis. Karena itu, katanya, PKS tidak pernah pilih-pilih untuk bekerja sama, selama itu menyangkut kemaslahatan dan membela kebenaran. Sebaliknya, PKS akan selalu tegas menolak, jika itu menyangkut kemudaratan atau upaya mengaburkan kebenaran.
Selama kepemimpinannya, PKS selalu tampil simpatik dalam menyikapi berbagai masalah dalam negeri maupun dunia. Termasuk dalam menyikapi konflik antara orang Islam dan non Islam seperti di Maluku, PKS tidak bersikap reaktif seperti Laskar Jihad. Juga dalam menyikapi ancaman perang yang dilancarkan AS ke Irak. PKS melakukan demo besar-besaran, tetapi sangat tertib dan simpatik. Hal ini didasari pemahaman kader partai ini tentang Islam.
“Pemahaman ini menjadi landasan etis bagi kami dalam menyikapi suatu peristiwa dan melakukan dakwah. Di satu sisi, kami memang mencoba memahami bahwa gerakan-gerakan seperti itu merupakan akibat dari akumulasi kekecewaan terhadap kelambanan pemerintah menangani berbagai kasus. Tapi kami lebih memilih gerakan simpatik. Kami mencoba memberikan kontribusi riil, seperti bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi,” katanya.
Partai ini juga tidak ikut latah membentuk atau menggerakkan pasukan ataupun satgas seperti dilakukan organisasi dan partai lain. Karena, menurutnya, itu urusan negara, jangan memberi peluang masayarakat sipil untuk berperang. Sebab, akibatnya akan lebih kacau. Islam sendiri jelas-jelas melarang segala bentuk pengrusakan. Jangankan pembinasaan terhadap sesama manusia, pengrusakan tempat ibadah agama lain pun tidak diperbolehkan. Kecuali jika tempat tersebut telah beralih fungsi menjadi tempat makar atau tempat maksiat. Itu pun yang melakukannya tetap harus negara, bukan rakyat sipil.
Partai ini lebih memilih mempunyai kepanduan daripada laskar atau satgas. Pandu ini berpakaian biasa, sikapnya pun ramah-tamah. Sebab, ia juga berpandangan bahwa soal keamanan dan ketertiban adalah tugas aparat negara, yakni tentara dan polisi. Maka yang perlu didorong adalah agar tentara dan polisi harus profesional. Tidak perlu ikut merambah ke bidang-bidang lain, misalnya lewat dwifungsi.
Penuh Tawakal
Ia tak pernah menargetkan atau memprogramkan mau jadi apapun, termasuk menjadi ketua partai. Ia mengaku menjalani hidup mengalir begitu saja dengan penuh tawakal. ”Dan Alhamdulillah, hidup saya berjalan dengan lancar,” katanya. Sepanjang pengalaman pribadinya, ia merasa Allah membimbing dan memberikan yang terbaik buatnya. Ini yang membuatnya semakin yakin bahwa Allah itu Mahabijak, Mahakuasa dan takdir itu memang ada.
Termasuk memilih sekolah setelah lulus SD. Ia sendiri tidak pernah berpikir, berangan-angan untuk masuk ke Pondok Pesantren Darussalam Gontor. Ia dimasukkan ayahnya ke Gontor karena banyak saudaranya yang sekolah di sana. Dan, Alhamdulillah, selama mengenyam pendidikan di Gontor, ia selalu ranking pertama atau kedua.
Kemudian ia melanjutkan studi ke Madinah. Sama seperti masuknya ke Gontor, ia pun tidak pernah berpikir untuk kuliah di luar negeri, Timur Tengah atau Madinah. Ia justru berkeinginan masuk ke Fakultas Kedokteran UGM yang memang menjadi favorit bagi anak-anak seusianya di SMA.
Tapi sewaktu ia lulus, ia dipanggil kyai dan diberi ijazah, ada seorang kawan yang bilang bahwa mubadzir kalau ijazah dari Gontor hanya untuk meneruskan studi di dalam negeri. Lalu si kawan itu mengusahakan agar ia sekolah ke luar negeri. Akhirnya ia kuliah di Universitas Islam Madinah. Padahal sampai saat itu ia belum punya keinginan untuk ke luar negeri. Tidak tanggung-tanggung, selama 13 tahun, suami Hj Kastrian Indriawati yang telah dikaruniai dua orang putri dan empat orang putra itu menimba ilmu keislaman di bumi tempat Rasullulah SAW dimakamkan.
Setelah selesai S-1, ia pun tidak terpikir untuk melanjutkan ke S-2. Tapi tiba-tiba namanya masuk nominasi untuk ikut ujian S-2. Hari itu ia dapat informasi dari orang lain dan hari itu juga ia harus menempuh ujiannya. Dan tenyata alhamdulillah lulus.
Ketika masuk S-3 pun ia tidak punya niat sama sekali. Dosen pembimbingnya yang agak memaksa supaya ia mengambil peluang S-3 yang diberikannya. Padahal waktu itu, ia sudah ngotot untuk pulang ke Indonesia untuk berdakwah. Sepulang dari tanah suci, ia aktif dalam berbagai kegiatan dakwah sebelum terjun di dunia politik tahun 1999.
”Begitulah hidup saya bergulir tanpa terencana sampai akhirnya hampir tiga belas tahun saya tinggal di Madinah. Ketika bikin partai pun saya tidak pernah terpikir sama sekali sebelumnya. Pokoknya mengalir begitu saja,”kata politisi yang bercita-cita jadi penulis itu.
Kesibukannya di partai tentu menyita waktu yang biasanya ia gunakan untuk keluarga. Tapi ia merasa diuntungkan oleh keluarganya. ”Istri saya adalah tamatan Mu’allimat Yogya yang mantan aktivis organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah di tingkat nasional. Sehingga sedikit banyak manajemen keluarga kami bisa lebih teratur,” kata pria yang sebelumnya tidak pernah bercita-cita menjadi politisi ini.
Tapi meski begitu, ia berusaha berlaku adil karena bagaimana pun segala sesuatu punya hak, apalagi keluarga. ”Dan insya Allah saya akan tetap berkomitmen untuk membina keluarga serta di sisi lain mengurus dakwah di partai, karena keduanya merupakan hal yang saling melengkapi bukan saling menafikan,” katanya, lalu menjelaskan mengapa ia memilih tinggal dekat dengan Islamic Centre Iqro. Tak lain adalah agar kontrol terhadap anak-anak juga berlangsung lebih baik karena lingkungan itu memang sudah cukup terkondisikan dengan baik.
Pemuka Agama
Latarbelakang kehidupan keluarganya juga sangat mempengaruhi perjalanan hidupnya. Di kampung kelahirannya, keluarganya memang termasuk keluarga pemuka agama. Kakeknya bahkan merupakan tokoh Muhammadiyah di Prambanan. Ayahnya, sekalipun berlatar NU, juga pengurus Muhammadiyah, dan ibunya aktivis Aisyiah.
Namun, ayah dan ibunya tidak pernah secara khusus memaksakan-nya untuk masuk Muhammadiyah. Malah ia aktif di Yayasan Alumni Timur Tengah yang banyak orang NU-nya. Jadi kini ia Muhammadiyah juga NU.
Ia memang tumbuh dalam keluarga yang aktif berorganisasi. Mungkin karena itu, di Pesantren Modern Gontor, di samping menjadi pengurus OSIS, Hidayat pun anggota PII (Pelajar Islam Indonesia). Ketika melanjutkan sekolah di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, ia pun sempat menjadi ketua perhimpunan mahasiswa asal Indonesia. Dan ia terpaksa berurusan dengan KBRI setempat, karena ia mempersoalkan “Asas Tunggal” dan Penataran P-4.
Selain itu, latar belakang keluarga besarnya juga kebanyakan guru. Karenanya sejak kecil, ia sudah terbiasa dengan lingkungan buku. Sejak kecil ia sudah terbiasa mengkhatamkan novel silat Ko Ping Ho dan komik-komik Jawa. Hikmahnya, ia jadi punya hobi membaca.
Hingga sekarang, ia tetap membiasakan diri membaca. ”Untuk sekarang karena terlalu sibuk tidak penting berapa banyak yang saya baca dalam sehari, yang jelas setiap hari harus ada buku yang saya baca,” katanya.
Ia sering menerima tamu di perpustakaan pribadinya yang berada di lantai dua rumahnya. Dosen Pasca Sarjana di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan IAIN Syarif Hidayatullah ini memang tergolong kutu buku. Ada sekitar lima lemari besar penuh buku di ruang perpustakaannya, baik yang berbahasa Arab maupun berbahasa Indonesia. Sebagian besar merupakan ‘oleh-oleh’ dari studinya di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia, yang ia tempuh dari jenjang sarjana (S-1) hingga doktor (S-3).
Pimpin Partai
Ia terpilih jadi Presiden Partai Keadilan (PK) dalam Munas I menggantikan Dr.Ir. H. Nur Mahmudi Ismail, MSc yang memilih mundur untuk tetap sebagai PNS. Pemilihan itu berlangsung lancar dan dalam suasana yang sejuk. Tidak seperti pemilihan ketua beberapa partai yang berlangsung panas dan penuh intrik.
Sejak awal Munas nama Hidayat memang sudah masuk dalam daftar nominasi. Maka tidak mengherankan bila dalam sidang Majelis Syuro PK ia terpilih dengan mengantongi suara lebih dari 50% pemilih. Meski demikian, tak nampak eskpresi kemenangan yang terpancar di wajahnya begitu ia dinyatakan sebagai Presiden PK terpilih ketika itu.
Di kalangan PK sendiri, ia disegani. Ia, dalam “embrio” PK, adalah Ketua Dewan Pendiri. Waktu partai itu akan dideklarasikan, ia sebenarnya nyaris didaulat untuk menduduki kursi presiden partai. Namun, ia menolak. Karena dia merasa belum saatnya menduduki posisi itu. Namun, dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PK sebelumnya, ustad ini tak dapat menolak permintaan untuk menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) sekaligus Ketua Dewan Syura – jabatan yang berada di atas jabatan presiden.
Ia mengaku tidak pernah bermimpi akan dipilih oleh rekan-rekan untuk menjadi Presiden PK. Karena itu, ia tidak mempunyai perasaan gembira (berlebihan) atas terpilihnya menjadi Presiden PK. Baginya, ini adalah amanat yang sangat berat. Dan amanat ini bukan hanya harus ia pertanggungjawabkan pada Munas PK (PKS), tetapi juga kepada masyarakat Indonesia serta di hadapan Allah swt.
Karena itu, kepada para aktivis dan simpatisan PK saat itu, ia berharap agar dibantu dan didoakan untuk dapat menjalankan amanat itu dengan baik, yang segera diaminkan para peserta Munas. Pada keesokan harinya, usai shalat shubuh di Masjid Al Qalam Kompleks Islamic Center “Iqro” Pondok Gede, seorang ustadz memimpin doa bersama agar Allah memberikan bimbingan dan pertolongan kepadanya untuk memimpin PK.
Suasananya ketika itu begitu haru. Sehingga matanya tampak berkaca-kaca, lalu terdengar isak tangisnya mengiringi lantunan doa yang mengalir khusyu’ itu. Usai berdoa seluruh jamaah merangkulnya bergantian, sebagai pertanda dukungan kepadanya. Kali ini suasana sudah berganti dengan kehangatan dan keakraban.
Tantangan Berat
Dalam sambutan saat jumpa pers setelah terpilih menjadi Presiden PK, ia pun kembali mengatakan bahwa jabatan itu merupakan amanah yang tidak ringan. Kalau boleh dikatakan, tantangan yang terberat. Ia merinci tantangan dimaksud.
Pertama, masalah pencitraan. Ini suatu hal yang sangat penting. Sebab kadang-kadang orang hanya dari citra saja sudah mengambil sikap. PK misalnya dicitrakan sebagai partainya anak muda, partainya orang-orang yang tidak merokok atau juga partainya orang yang berjilbab.
Pencitraan ini di satu sisi positif yakni segmentasi di dalam PK menjadi jelas. Tapi kemudian dalam konteks dakwah ini menjadi tidak tepat, sebab dasar dakwah ialah Yaa ayyuhannaas, berlaku kepada seluruh segmen masyarakat, apapun kondisi mereka. Tapi pencitraan tadi akhirnya menghambat pelebaran dakwah, sebab nilai-nilai dakwah PK seolah-olah terkungkung hanya pada segmen yang terbatas. ”Ini harus kita atasi,” tegasnya.
Kedua, seperti tergambar dari pandangan DPW-DPW dan utusan luar negeri, yakni faktor konsolidasi internal. Memang banyak pihak yang menilai sangat positif. Misalnya ketika saya ke Riyadh bersama Profesor Nurcholish Madjid, dia ditanya tentang PK. Kemudian beliau menjawab dengan mengambil pendapat dari pandangan Prof. Miriam Budiardjo bahwa PK itu partai orang-orang terpelajar. Tapi sesungguhnya kami sendiri melihat bahwa masih banyak celah yang harus kami konsolidasikan lagi.
Ketiga adalah faktor sosialisasi dan komunikasi massa. Banyak orang yang menilai bahwa setelah Pak Nur jadi menteri seolah-olah PK tiarap. Padahal tidak begitu. Karenanya kami harus menjalin lagi komunikasi yang lebih baik dengan kawan-kawan pers dan siapapun yang punya akses massa.
Keempat, bagaimanapun juga karena kami sudah terjun dalam kancah partai politik, orang tidak lagi memaklumi hal-hal yang riil. Mereka menuntut bahwa partai ini harus besar. Padahal PK ini baru sama sekali. Tentu saja ini merupakan satu masalah sehingga ke depan kami harus melakukan pengkaderan yang masif dan terus-menerus. Targetnya sampai nilai-nilai dakwah menjadi dominan di masyarakat.
Seperti yang sering ia katakan, “Bahkan seandainya Anda tidak masuk ke PK (PKS) sekalipun, tapi Anda mendukung, menegakkan dan melaksanakan keadilan, yang itu berarti Anda mengamalkan Islam, maka Anda sesungguhnya sudah menjadi bagian dari kami.”
Tapi tentu saja agar nilai-nilai itu bisa semakin luas, maka mau tidak mau yang memperjuangkannya harus semakin banyak. Komitmen ini sudah dimulai. Begitu Munas selesai bagian kaderisasi langsung berkumpul dengan seluruh jajarannya untuk melakukan kegiatan pengkaderan. Sehingga ada ungkapan, “Munas selesai, kegiatan kaderisasi jalan terus.”
Kelima, adalah masalah finansial. Bagaimanapun kegiatan partai adalah massal dan harus terprogram secara profesional. Untuk itu kami harus memikirkan bagaimana agar bisa memiliki sumber finansial yang mandiri. Meski begitu sejak awal kami punya keyakinan bahwa aktivitas ini juga adalah aktivitas dakwah yang kewajibannya bersifat individual, sehingga para individu itu juga berkewajiban membiayai dakwah ini.
Semangat Dakwah
Perihal latarbelakang atau tradisi politik yang dijalankan PK, menurutnya, pada tingkat tertentu Cak Nur benar ketika menilai PK dalam buku ‘Tujuh Mesin Pendulang Suara’. ”Tradisi yang kami jalani itu sangat terkait dengan latar belakang kami yang relatif seragam secara pemikiran yakni pemikiran yang mengacu kepada semangat dakwah meskipun dari segi pendidikan kami sangat beragam sekali, ada yang dari Barat, Timur Tengah dan lain-lain.”
Partai ini diuntungkan oleh keadaan beberapa anggota yang kebanyakan adalah orang yang memiliki kafaah, kompetensi syariah yang memadai. Banyak dari mereka yang tamat S3 dari Mesir, Saudi, Pakistan, Malaysia, Eropa, Amerika dan Jepang, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk merujuk secara mendalam kepada literatur-literatur klasik pemikiran Islam, termasuk pemikiran politik.
Mereka juga banyak menyerap berbagai pemikiran politik dari berbagai gerakan Islam kontemporer seperti Ikhwanul Muslimun, Salafiyyah, Refah, Jama’at Islami, PAS, Masyumi dan lain-lain. “Selama ini ummat Islam seolah-olah hanya memiliki rujukan politik kontemporer dari Barat saja yang diakui sudah banyak gagal dan tercemar. Padahal kalau kita merujuk kepada Qur’an dan Sirah Rasulullah secara luas dan mendalam, kita memiliki rujukan yang komprehensif,” katanya.
Maka ia sangat optimis, PK yang kini berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan memperoleh kenaikan suara yang signifikan pada Pemilu 2004, yakni 10%. Partai yang sempat diisukan akan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) ini menampakkan sosok yang berbeda dengan beberapa organisasi dalam mengonsolidasi diri. Hal ini, antara lain, terlihat dari beberapa kali aktivitasnya dalam demonstrasi yang selalu berlangsung damai dan tertib kendati dihadiri ratusan ribu orang.
Perihal kemungkinan kerjasama dengan partai lain, ia mengatakan seperti tergambar dalam gagasan keadilan yang disebutkan Qur’an surat al-Maidah ayat 8, semangat pembelaan kebenaran harus diberlakukan dengan non Islam sekalipun. Maka, katanya, dalam konteks hubungan kami dengan di luar PKS, selama mereka bisa sesuai dengan visi PKS maka tidak masalah kita bekerjasama.
Begitu pula tentang kemungkinan bergabung dengan sesama partai Islam, ia berpegang pada komitmen bahwa PKS adalah partai yang berusaha mengutamakan wihdatul ummah (persatuan ummat). ”Makanya kami setuju dengan ide satu partai saja untuk ummat Islam. Tapi pada saat yang sama kita juga harus realistis dalam memandang Islam itu sendiri sebab Islam itu tidaklah menafikan kelompok yang banyak,” ujarnya.
Innaa Kholaqnaakum min dzakarin wa untsaa waja’alnaakum syu’uuban wa qobaailan lita’aarafuu. Biarkanlah kemajemukan itu tetap ada, tapi itu semua tidak didikotomikan melainkan disinergikan untuk mencapai ketakwaan. Innaa akramakum ‘indallaahi atqokum.
Dalam hal ini, bersatunya ummat Islam dalam satu partai tidak menjamin kemenangannya. Lihat saja pada masa Orde Baru PPP selalu kalah. Jadi, katanya, logika bersatu adalah menang untuk konteks partai politik tidak selalu benar.
Namun, menurutnya, jangan menganalogikan banyaknya partai Islam itu seperti sekoci-sekoci kecil yang tidak bisa saling bersinergi. Melainkan, ia menganalogikannya sebagai semut-semut kecil yang bisa bekerja sama membangun sinergi. Dengan begitu, katanya, PKS justru tetap menjadikan persatuan ummat sebagai muatan ideologinya.
Perihal pertimbangan yang paling signifikan bergabungnya PK dengan PAN dalam Fraksi Reformasi, karena pada saat itu dalam upaya menegakkan visi reformasi dan demokrasi dengan meminimalisasikan peran militer di DPR.
“Kita kan tahu pimpinan DPR diberikan kepada lima fraksi terbesar. Sementara saat itu urutan kelima adalah Fraksi TNI/Polri dengan 38 kursi, di atas PAN yang cuma 34 kursi dan menempati urutan keenam. Maka kalau kami yang memiliki 7 kursi bergabung dengan PAN berarti suaranya bisa mencapai 41. Ini sudah cukup untuk menggeser posisi TNI/Polri sehingga peran mereka pun semakin kecil, yakni dengan tidak menjadi pimpinan DPR. Akhirnya yang jadi wakil ketua DPR kan Pak AM Fatwa,” jelasnya.
Sementara, mengenai adanya tadzkirah (peringatan) pada saat Munas bagi para kader PK supaya tidak larut ketika berinteraksi dengan masyarakat, ia menjelaskan bahwa tadzkirah itu bermanfaat untuk orang mu’min. Fainnadz dzikra tanfa’ul mu’minin.
Meski begitu, bukan berarti tadzkirah itu terkait dengan keadaan, tapi bisa merupakan tindakan preventif. ”Kami sadar PK adalah kumpulan manusia yang tidak selalu benar. Sehingga taushiyyah semacam itu tetap kami perlukan. Jangan dikira pendukung PK itu sama semua tingkat keimanannya,” katanya.
”Dalam hal ini ada kaidah yang disampaikan Sayid Qutub bahwa generasi Qur’an salah satu cirinya adalah yakhtalituun walakin yatamaayazzuun, mereka berinteraksi dengan masyarakat tapi mereka tidak larut dengan berbagai kebiasaan buruk masyarakat. Bahkan mereka muncul cemerlang dan berbeda di tengah masyarakat dalam hal sikap dan penampilannya yakni selalu berpegang dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran,” jelas pengajar dan pengurus Yayasan Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam Al Haramain ini.
Aktivitasnya di yayasan tersebut tidak ditinggalkan kendati ia sudah sangat sibuk di partai. ”Karena Al Haramain sudah menjadi bagian dari jati diri saya, yakni yang terkait dengan studi Islam dan pelayanan terhadap pesantren,” katanya. Bahkan mungkin pola Al Haramain itulah yang menjadi pola kepemimpinannya sebagai Presiden PK dan Ketua Umum PKS. Artinya kepeduliannya terhadap studi Islam, pendidikan dan pesantren diharapkan menjadi bagian dari aktivitas politiknya. “Karena toh tidak ada bedanya, ini kan sama-sama dakwah juga,” ujarnya.
Bidan PK
Memang banyak orang yang menganggap bahwa lahirnya PK itu dibidani oleh Yayasan Al Haramain dan Sidik (Studi dan Informasi untuk Dunia Islam Kontemporer). Menurutnya, hal itu memang tidak bisa dibantah sekalipun tidak mutlak begitu.
Namun, sebetulnya PK bukan didirikan oleh lembaga-lembaga itu tapi oleh orang-orang yang berkiprah di dalamnya. Bahkan bukan hanya oleh orang-orang dari dua organisasi itu tapi oleh beberapa organisasi lainnya lagi yakni ISTEC.
Kalau boleh diformulasikan yang dari Al Haramain adalah para alumni Timur Tengah, yang dari ISTEC adalah para alumni dari Barat dan yang dari Sidik adalah para aktivis dakwah dari Indonesia. Ada juga dari lembaga pendidikan Nurul Fikri dan Yayasan Ibu Harapan pimpinan Ibu Yoyoh Yusroh. Perpaduan ini terlihat sangat manis dan sinergis, meskipun lembaga-lembaga itu tidak menjadi underbouw PK. Mereka tetap independen.
Al Haramain sebagai cikal bakal PK pernah menerbitkan jurnal Ma’rifah sebagai counter terhadap pemikiran pembaharuan Nurcholish Madjid (Cak Nur) dengan jurnal Ulumul Quran-nya. Namun saat ini antara aktivis PK dan Cak Nur kelihatan sudah berbaik-baikan, terlihat dari dukungan Cak Nur terhadap PK (PKS).
Menurutnya, memang dulu terjadi polemik yang tajam mengenai pemikiran Islam antara kedua jurnal yang sekarang sudah sama-sama almarhum itu. Tapi apa yang berlaku pada mereka hingga saat ini pun tidak berubah seperti yang menjadi sikap mereka dalam jurnal Ma’rifah itu. Apalagi, katanya, sekarang ini tidak ada lagi wacana yang meng-angkat ide-ide kontroversial dari kalangan pembaharuan pemikiran Islam, khususnya Cak Nur.
Ramah dan Sederhana
Lelaki 40 tahunan ini tak ber-ubah dari watak aslinya meski ber-ada di pucuk pimpinan partai. Pria yang dikenal berpenampilan sederha-na dan ramah, ini masih saja ikut bermain sepak bola bersama masya-rakat di sekitar tempat tinggalnya. Tidak satu atau dua kali saja tetapi menjadi kegiatan rutin. Ia kelihatan sangat menikmati sepak bola itu. Sehingga setiap hari Ahad pagi, bila berada di rumah, nyaris tidak pernah dilewatkan untuk bermain bola dengan anak-anak muda di kawasan tempat tinggalnya, Komplek Iqro’, Jatimakmur Pondok Gede. Usia yang terpaut puluhan dengan pemain lainnya tidak menyebabkannya canggung.
“Ini murni olahraga, tidak ada kaitannya dengan usaha merekrut orang menjadi anggota PKS. Namun kalau mereka akhirnya tertarik ya syukur, ha.. ha.. ha..,” guraunya ketika diolok bakal mempolitisasi olahraga. Baginya, olahraga tidak sekedar kegiatan fisik belaka. “Tapi bagian dari sunnah, yakni menjaga kesehatan fisik. Nabi saja tangguh dalam berkuda, memanah dan gulat,” katanya.
Motivasi itulah yang menyebab-kannya tidak pernah lepas dari olaharaga. Karenanya ia menganjur-kan setiap muslim membiasakan diri rutin berolahraga, apapun bentuk-nya. “Kebetulan hobi saya sepak-bola, jadi olahraganya main sepak bola,” katanya. Saat kuliah di Madi-nah pun ia tetap main sepak bola.
Selain sepak bola ia juga rutin bermain bulutangkis. Setiap Selasa pagi nyaris tidak pernah dilewat-kan untuk bermain bulutangkis bersama jamaah masjid Al Qalam Pondok Gede. Mereka menyewa gedung serba guna secara patungan. Ia masih kuat main selama lima set non stop.
Menurutnya, dengan rutin berolahraga stamina kerja seseorang menjadi meningkat. “Sebab aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lancar.” Ia merasakan olahraga semakin penting ketika terjun mengurus partai politik. Karena politik juga memerlukan stamina fisik yang prima.
TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
Ia politisi, uztad dan cendekiawan yang bergaya lembut serta menge-depankan moral dan dakwah. Sosoknya semakin dikenal masyarakat luas setelah ia menjabat Presiden Partai Keadilan (PK), kemudian menjadi Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini memperoleh suara signifikan dalam Pemilu 2004 yang mengantarkannya menjadi Ketua MPR 2004-2009. Kepemimpinnya memberi warna tersendiri dalam peta perpolitikan nasional.
Nama : DR. H.M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A
Lahir : Klaten, 8 April 1960
Agama : Islam
Jabatan : -Ketua MPR 2004-2009
- Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera
Isteri : Hj. Kastrian Indriawati
Anak : 1. Inayatu Dzil Izzati
2. Ruzaina
3. Alla Khairi
4. Hubaib Shidiqi
Pendidikan:
- SDN Kebondalem Kidul I, Prambanan Klaten, 1972
- Pondok Pesantren Walisongo, Ngabar Ponorogo, 1973
- Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, 1978
- IAIN Sunan Kalijogo, Yogyakarta ( Fakultas Syari’ah), 1979
- Fakultas Dakwah & Ushuluddin Universitas Islam Madinah Arab Saudi, 1983
Judul Skripsi “ Mauqif Al-Yahud Min Islam Al Anshar”
- Program Pasca Sarjana Universitas Islam Madinah Arab Saudi, jurusan Aqidah, 1987
Judul Skripsi “ Al Bathiniyyaun Fi Indonesia,”Ardh wa Dirosah”
- Program Doktor Pasca Sarjana Universitas Islam Medina, Arab Saudi, Fakultas Dakwah & Ushuludiin, Jurusan Aqidah, 1992
Judul Diskripsi “Nawayidh lir Rawafidh Lil Barzanji, Tahqiq wa Dirosah”
Pekerjaan:
1. Dosen Pasca Sarjana Magister Studi Islam, UMJ
2. Dosen Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum, UMJ
3. Dosen Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Dosen Fakultas Ushuluddin (Program Khusus) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Dosen Pasca Sarjana Universitas Asy-Syafi’iyah, Jakarta
6. Ketua LP2SI (Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam) Yayasan Al-Haramain, Jakarta
7. Dewan Redaksi Jurnal “Ma’rifah”
8. Ketua Forum Dakwah Indonesia
Organisasi:
- Anggota PII, 1973
- Andalan Koordinator Pramuka Gontor bidang kesekretariatan, 1977 – 1978
- Training HMI IAIN Yogyakarta, 1979
- Sekretaris MIP PPI Madinah, Arab Saudi, 1981 – 1983
- Ketua PPI Arab Saudi, 1983 – 1985
- Peneliti LKFKH (Lembaga Kajian Fiqh dan Hukum) Al Khairot
- Anggota Pengurus badan Wakaf Pondok Modern Gontor, 1999
Seminar dan Karya Ilmiah:
1. Menghadiri undangan MASG di IIlinois, AS, 1994 (Menyampaikan prasaran)
2. Menghadiri undangan International Islamic Student Organisation di Istambul, Turki, 1996
3. Seminar Internasional madrasah wak Tanjung Al-Islamiyyah, Singapore, 1998 (Menyampaikan makalah).
4. Menghadiri undangan Seminar International dari Moslem Association of Britain di Manchester dan London.
5. Seminar mahasiswa Indonesia di Malaysia, 1999 (Menyampaikan makalah).
6. Seminar Internasional dari LIPIA dari Universitas Imam Muhammad bin Saud Riyadh, di Jakarta (Menyampaikan makalah), 1999 bersama KH. Irfan Zidny, MA, Prof.Ismail Sunni dan KH. Abdullah Syukri Zarkasi, MA.
7. Menghadiri seminar Internasional di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, bekerjasama dengan Universitas Imam Muhammad Saud, Jakarta 1999.
8. Menghadiri undangan festival nasional dan seminar internasional Janadriyah, Riyad, Arab Saudi (tahun 2000) bersama Prof. Dr. Nurcholis Madjid dan Prof. Dr. Amien Rais.
9. Menghadiri undangan seminar Perkembangan Islam di Eropa dari Islamiska Forbundet I Sverige, Stockholm, Swedia.
10. Berbagai seminar di dalam negeri
11. Membimbing dan menguji tesis master mahasiswa pasca sarjana Universitas Muhammadiyah dan IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Kata Pengantar buku-buku terjemahan:
• Prinsip-prinsip Islam untuk kehidupan oleh Prof. Sholeh Shawi
• Ensiklopedi Figh wanita oleh Prof. Abdul Karim Zaid (cetakan Rabbani Pres)
• Pengantar studi Islam oleh Ust. Prof. Yusuf Al Qordhowi (cetakan Al-Kautsar)
• As-Sunnah sebagai sumber ilmu dan kebudayaan oleh Ust. Prof. Yusuf Al Qordhowi (cetakan Al-Kautsar)
• Fitnah Kubro, klarifikasi sikap para sahabat oleh Prof. Amhazun (cetakan Al-Haramain)
• Kajian atas kajian Hadits Misogini (dalam buku Feminisme)
• Tadabbur Surah Al Kahfi (dalam bulletin Tafakkur)
• Tadabbur Surah Yasin (dalam bulletin Tafakur)
• Editor terjemah tafsir Ibnu Katsir
• Menulis rubrik HIKMAH di harian REPUBLIKA
• Beberapa makalah diseminar-seminar
• Tajdid sebagai sebuah harakah (jurnal Ma’rifah)
• Revivalisme Islam dan Fundamentalisme sekuler dalam sorotan sejarah (dalam buku menggugat gerakan pembaharuan Islam)
• Inklusivisme Islam dalam literatur klasik (dalam jurnal Profetika)
Alamat :
Jl. H. Rijin No. 196, Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi
Kantor Pusat PKS
Gedung Dakwah Keadilan
Jl. Mampang Prapatan Raya No 98 D-E-F
Jakarta - Indonesia
Telp +62-21-7995425
Fax +62-21-7995433
Dr HM Hidayat Nur Wahid, MA
Kedepankan Moral dan Dakwah
Ia politisi, uztad dan cendekiawan yang bergaya lembut serta menge-depankan moral dan dakwah. Sosoknya semakin dikenal masyarakat luas setelah ia menjabat Presiden Partai Keadilan (PK), kemudian menjadi Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini memperoleh suara signifikan dalam Pemilu 2004 yang mengantarkannya menjadi Ketua MPR 2004-2009. Kepemimpinnya memberi warna tersendiri dalam peta perpolitikan nasional.
Setelah terpilih menjadi Ketua MPR, dia pun mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum DPP PKS, 11 Oktober 2004. Majelis Surya DPP PKS memilih Tifatul Sembiring menggantikannya sampai akhir periode (2001-2005).
Sudah menjadi komitmen partainya, setiap kader tidak pantas merangkap jabatan di partai manakala dipercaya menjabat di lembaga kenegaraan dan pemerintahan (publik). Hal ini untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan jabatan. Sekaligus untuk dapat memusatkan diri pada jabatan di lembaga kenegaraan tersebut.
Dosen Pasca Sarjana UAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini tidak pernah bercita-cita jadi politisi. Namun setelah memasuki kegiatan politik praktis namanya melejit, bahkan dalam berbagai poling sebelum Pemilu 2004 namanya berada di peringkat atas sebagai salah seorang calon Presiden atau Wakil Presiden. Namun dia mampu menahan diri, tidak bersedia dicalonkan dalam perebutan kursi presiden kendati PKS dengan perolehan suara 7 persen lebih dalam Pemilu Legislatif berhak mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden. Dia menyatakan akan bersedia dicalonkan jika PKS memperoleh 20 persen suara Pemilu Legislatif.
Pada Pemilu Presiden putaran pertama PKS mendukung Capres-Cawapres Amien Rais-Siswono. Lalu karena Amien-Siswono tidak lolos ke putaran kedua, PKS mendukung Capres-Cawapres Susilo BY dan Jusuf Kalla dalam Pilpres putaran kedua. Dukungan PKS ini sangat signifikan menentukan kemenangan pasangan ini.
Kemudian partai-partai pendukung SBY-Kalla plus PPP (keluar dari Koalisi Kebangsaan) yang bergabung di legislatif dengan sebutan populer Koalisi Kerakyatan mencalonkannya menjadi Ketua MPR. Hidayat Nur Wahid sebagai Calon Paket B (Koalisi Kerakyatan) ini terpilih menjadi Ketua MPR RI 2004-2009 dengan meraih 326 suara, unggul dua suara dari Sucipto Calon Paket A (Koalisi Kebangsaan) yang meraih 324 suara, dan 3 suara abstain serta 10 suara tidak sah. Pemilihan berlangsung demokratis dalam Sidang Paripurna V MPR di Gedung MPR, Senayan, Jakarta 6 Oktober 2004.
Koalisi Kerakyatan mencalonkan Paket B yakni Hidayat Nur Wahid dari F-PKS sebagai calon ketua dan AM Fatwa dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN), serta dua dari unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD) BRAy Mooryati Sudibyo dari DKI Jakarta dan Aksa Mahmud dari Sulawesi Selatan masing-masing sebagai calon wakil ketua. Sedangkan Koalisi Kebangsaan mencalonkan Paket A yakni Sucipto dari Fraksi PDI Perjuangan sebagai calon ketua, kemudian Theo L. Sambuaga dari Fraksi Partai Golkar dan dua unsur DPD Sarwono Kusumaatmaja dari DKI Jakarta dan Aida Ismet Nasution dari Kepulauan Riau, masing-masing sebagai calon wakil ketua.
Kepemimpinan di PKS
Dalam memimpin PKS, ia bertekad menjadikan partai ini merupakan solusi bagi permasa-lahan bangsa. Dalam wawancara dengan Wartawan TokohIndonesia DotCom, ia mengatakan, partainya tidak semata-mata ingin ikut dan memenangkan Pemilu, melainkan kehadiran PKS harus merupakan solusi bagi permasalahan bangsa. (Baca Wawancara)
PKS datang sebagai bagian dari solusi. Caranya adalah dengan tidak menjalankan politik kotor, menghalalkan segala cara, politik yang menolerir korupsi. Maka, kalau ada tokoh yang mempunyai massa besar tapi moralitas Islamnya bermasalah, tidak mempunyai tempat di PK (PKS). Partai ini lebih memilih menjadi partai yang kecil tapi signifikan ketimbang harus merusak citra Islam hanya dengan dalih vote getter.
Begitu pula dalam memilih koalisi. PKS membuka diri untuk bekerja sama dengan beragam partai yang tetap berkomitmen dengan politik yang bersih, peduli, bermoral dan berpegang pada cita-cita reformasi.
Bagi PKS, dalam berpolitik keberkahan adalah hal yang utama. Kemenangan bukan tujuan PKS. ”Itulah sebabnya kalau bukan lantaran pertolongan Allah swt mustahil PK (PKS) bisa melangkah seperti sekarang. Ini semua bagian dari tadbir rabbani (pengaturan Allah),” kata pria kelahiran Klaten 8 April 1960, yang juga aktif dalam gerakan menolak perang dan rencana serangan militer Amerika Serikat ke Irak dan tindakan tidak berperikemanusiaan Israel kepada Palestina.
Ia dalam memimpin PK sangat selektif dalam soal kepemimpinan dan kepengurusan. Namun bukan berarti partai ini eksklusif. Karena menurutnya, soal eksklusif atau tidak itu soal persepsi. Sebab, pada tingkat konstituen, PKS terbuka terhadap siapa pun, termasuk kalangan nonmuslim. Ia mengakui, dengan menyatakan diri sebagai partai Islam, PK (PKS) pernah dianggap eksklusif, bahkan sempat dicap fundamentalis. ”Ya, itu bisa eksklusif jika Islam dipahami sebagai sesuatu yang sangat terbatas dan sangat angker. Tapi itu bisa inklusif jika Islam dipahami sebagai sebuah paradigma,” katanya.
Sebagai sebuah paradigma, jelasnya, Islam sedikitnya meliputi empat hal. Pertama, al-islam itu sendiri, yakni penyerahan diri kepada Allah Sang Pencipta. Kedua, al-silm, yang berarti kedamaian. Ketiga, al-salam, artinya kesejahteraan. Keempat, al-salamah, yang artinya keamanan atau keselamatan.
Itulah nilai-nilai Islam yang berlaku universal. Tapi, menurut-nya, yang terpenting memang perilaku kader PK itu sendiri. Apakah mereka bisa bekerjasama secara konstruktif dengan pihak-pihak lain atau tidak. ”Sejauh yang kami lihat, kawan-kawan PK, termasuk yang ada di lembaga perwakilan, umumnya bisa bekerja-sama dengan pihak lain dalam membela kebenaran,” kata alumnus Universitas Islam Madinah ini.
Dalam rangka memperluas dukungan, pihaknya tidak begitu saja mau menerima orang. Menurutnya, kalau ada organisasi yang begitu saja mudah menerima orang-orang yang biasa disebut ‘kutu loncat’ itu lantaran ia punya massa atau sumber daya dana yang besar, maka itu menunjukkan bahwa organisasi itu gagal dalam kaderisasi dan soliditasnya, apalagi untuk tingkat elit. Dan pada gilirannya organisasi itu akan menjadi mandul.
Dalam sebuah partai, menurut-nya, ada dua hal yakni massa dan pemimpin. Sama halnya dengan dakwah, kalau partai ini dipimpin oleh orang yang punya massa banyak tapi secara moral bermasa-lah, misalnya berperilaku maling, maka kita bukan lagi sedang men-jalankan Islam tapi malah menipu masyarakat dan perpolitikan kita.
Ia menegaskan bahwa partainya tidak mau seperti itu. Karena pada hakekatnya politik PKS adalah politik Islam yang asasnya Islam dan visinya dakwah dan pelayanan.
Karena itu, PKS tidak perlu memasukkan hal-hal yang syubhat, apalagi yang haram, walaupun hal itu bisa mendatangkan kepuasan. Sebab, menurutnya, kalau itu dilakukan juga, maka yakinlah bahwa umur dakwah ini akan sangat pendek. Sebentar saja akan muncul berbagai konflik yang luar biasa, fitnah yang tidak karuan yang pada akhirnya akan mematikan dakwah.
Dalam bekerjasama dengan pihak lain, prinsipnya, PKS tidak pernah memetakan pihak lain dalam posisi yang selalu benar atau selalu salah. Meski demikian PKS selalu melihatnya secara kritis. Karena itu, katanya, PKS tidak pernah pilih-pilih untuk bekerja sama, selama itu menyangkut kemaslahatan dan membela kebenaran. Sebaliknya, PKS akan selalu tegas menolak, jika itu menyangkut kemudaratan atau upaya mengaburkan kebenaran.
Selama kepemimpinannya, PKS selalu tampil simpatik dalam menyikapi berbagai masalah dalam negeri maupun dunia. Termasuk dalam menyikapi konflik antara orang Islam dan non Islam seperti di Maluku, PKS tidak bersikap reaktif seperti Laskar Jihad. Juga dalam menyikapi ancaman perang yang dilancarkan AS ke Irak. PKS melakukan demo besar-besaran, tetapi sangat tertib dan simpatik. Hal ini didasari pemahaman kader partai ini tentang Islam.
“Pemahaman ini menjadi landasan etis bagi kami dalam menyikapi suatu peristiwa dan melakukan dakwah. Di satu sisi, kami memang mencoba memahami bahwa gerakan-gerakan seperti itu merupakan akibat dari akumulasi kekecewaan terhadap kelambanan pemerintah menangani berbagai kasus. Tapi kami lebih memilih gerakan simpatik. Kami mencoba memberikan kontribusi riil, seperti bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi,” katanya.
Partai ini juga tidak ikut latah membentuk atau menggerakkan pasukan ataupun satgas seperti dilakukan organisasi dan partai lain. Karena, menurutnya, itu urusan negara, jangan memberi peluang masayarakat sipil untuk berperang. Sebab, akibatnya akan lebih kacau. Islam sendiri jelas-jelas melarang segala bentuk pengrusakan. Jangankan pembinasaan terhadap sesama manusia, pengrusakan tempat ibadah agama lain pun tidak diperbolehkan. Kecuali jika tempat tersebut telah beralih fungsi menjadi tempat makar atau tempat maksiat. Itu pun yang melakukannya tetap harus negara, bukan rakyat sipil.
Partai ini lebih memilih mempunyai kepanduan daripada laskar atau satgas. Pandu ini berpakaian biasa, sikapnya pun ramah-tamah. Sebab, ia juga berpandangan bahwa soal keamanan dan ketertiban adalah tugas aparat negara, yakni tentara dan polisi. Maka yang perlu didorong adalah agar tentara dan polisi harus profesional. Tidak perlu ikut merambah ke bidang-bidang lain, misalnya lewat dwifungsi.
Penuh Tawakal
Ia tak pernah menargetkan atau memprogramkan mau jadi apapun, termasuk menjadi ketua partai. Ia mengaku menjalani hidup mengalir begitu saja dengan penuh tawakal. ”Dan Alhamdulillah, hidup saya berjalan dengan lancar,” katanya. Sepanjang pengalaman pribadinya, ia merasa Allah membimbing dan memberikan yang terbaik buatnya. Ini yang membuatnya semakin yakin bahwa Allah itu Mahabijak, Mahakuasa dan takdir itu memang ada.
Termasuk memilih sekolah setelah lulus SD. Ia sendiri tidak pernah berpikir, berangan-angan untuk masuk ke Pondok Pesantren Darussalam Gontor. Ia dimasukkan ayahnya ke Gontor karena banyak saudaranya yang sekolah di sana. Dan, Alhamdulillah, selama mengenyam pendidikan di Gontor, ia selalu ranking pertama atau kedua.
Kemudian ia melanjutkan studi ke Madinah. Sama seperti masuknya ke Gontor, ia pun tidak pernah berpikir untuk kuliah di luar negeri, Timur Tengah atau Madinah. Ia justru berkeinginan masuk ke Fakultas Kedokteran UGM yang memang menjadi favorit bagi anak-anak seusianya di SMA.
Tapi sewaktu ia lulus, ia dipanggil kyai dan diberi ijazah, ada seorang kawan yang bilang bahwa mubadzir kalau ijazah dari Gontor hanya untuk meneruskan studi di dalam negeri. Lalu si kawan itu mengusahakan agar ia sekolah ke luar negeri. Akhirnya ia kuliah di Universitas Islam Madinah. Padahal sampai saat itu ia belum punya keinginan untuk ke luar negeri. Tidak tanggung-tanggung, selama 13 tahun, suami Hj Kastrian Indriawati yang telah dikaruniai dua orang putri dan empat orang putra itu menimba ilmu keislaman di bumi tempat Rasullulah SAW dimakamkan.
Setelah selesai S-1, ia pun tidak terpikir untuk melanjutkan ke S-2. Tapi tiba-tiba namanya masuk nominasi untuk ikut ujian S-2. Hari itu ia dapat informasi dari orang lain dan hari itu juga ia harus menempuh ujiannya. Dan tenyata alhamdulillah lulus.
Ketika masuk S-3 pun ia tidak punya niat sama sekali. Dosen pembimbingnya yang agak memaksa supaya ia mengambil peluang S-3 yang diberikannya. Padahal waktu itu, ia sudah ngotot untuk pulang ke Indonesia untuk berdakwah. Sepulang dari tanah suci, ia aktif dalam berbagai kegiatan dakwah sebelum terjun di dunia politik tahun 1999.
”Begitulah hidup saya bergulir tanpa terencana sampai akhirnya hampir tiga belas tahun saya tinggal di Madinah. Ketika bikin partai pun saya tidak pernah terpikir sama sekali sebelumnya. Pokoknya mengalir begitu saja,”kata politisi yang bercita-cita jadi penulis itu.
Kesibukannya di partai tentu menyita waktu yang biasanya ia gunakan untuk keluarga. Tapi ia merasa diuntungkan oleh keluarganya. ”Istri saya adalah tamatan Mu’allimat Yogya yang mantan aktivis organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah di tingkat nasional. Sehingga sedikit banyak manajemen keluarga kami bisa lebih teratur,” kata pria yang sebelumnya tidak pernah bercita-cita menjadi politisi ini.
Tapi meski begitu, ia berusaha berlaku adil karena bagaimana pun segala sesuatu punya hak, apalagi keluarga. ”Dan insya Allah saya akan tetap berkomitmen untuk membina keluarga serta di sisi lain mengurus dakwah di partai, karena keduanya merupakan hal yang saling melengkapi bukan saling menafikan,” katanya, lalu menjelaskan mengapa ia memilih tinggal dekat dengan Islamic Centre Iqro. Tak lain adalah agar kontrol terhadap anak-anak juga berlangsung lebih baik karena lingkungan itu memang sudah cukup terkondisikan dengan baik.
Pemuka Agama
Latarbelakang kehidupan keluarganya juga sangat mempengaruhi perjalanan hidupnya. Di kampung kelahirannya, keluarganya memang termasuk keluarga pemuka agama. Kakeknya bahkan merupakan tokoh Muhammadiyah di Prambanan. Ayahnya, sekalipun berlatar NU, juga pengurus Muhammadiyah, dan ibunya aktivis Aisyiah.
Namun, ayah dan ibunya tidak pernah secara khusus memaksakan-nya untuk masuk Muhammadiyah. Malah ia aktif di Yayasan Alumni Timur Tengah yang banyak orang NU-nya. Jadi kini ia Muhammadiyah juga NU.
Ia memang tumbuh dalam keluarga yang aktif berorganisasi. Mungkin karena itu, di Pesantren Modern Gontor, di samping menjadi pengurus OSIS, Hidayat pun anggota PII (Pelajar Islam Indonesia). Ketika melanjutkan sekolah di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, ia pun sempat menjadi ketua perhimpunan mahasiswa asal Indonesia. Dan ia terpaksa berurusan dengan KBRI setempat, karena ia mempersoalkan “Asas Tunggal” dan Penataran P-4.
Selain itu, latar belakang keluarga besarnya juga kebanyakan guru. Karenanya sejak kecil, ia sudah terbiasa dengan lingkungan buku. Sejak kecil ia sudah terbiasa mengkhatamkan novel silat Ko Ping Ho dan komik-komik Jawa. Hikmahnya, ia jadi punya hobi membaca.
Hingga sekarang, ia tetap membiasakan diri membaca. ”Untuk sekarang karena terlalu sibuk tidak penting berapa banyak yang saya baca dalam sehari, yang jelas setiap hari harus ada buku yang saya baca,” katanya.
Ia sering menerima tamu di perpustakaan pribadinya yang berada di lantai dua rumahnya. Dosen Pasca Sarjana di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan IAIN Syarif Hidayatullah ini memang tergolong kutu buku. Ada sekitar lima lemari besar penuh buku di ruang perpustakaannya, baik yang berbahasa Arab maupun berbahasa Indonesia. Sebagian besar merupakan ‘oleh-oleh’ dari studinya di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia, yang ia tempuh dari jenjang sarjana (S-1) hingga doktor (S-3).
Pimpin Partai
Ia terpilih jadi Presiden Partai Keadilan (PK) dalam Munas I menggantikan Dr.Ir. H. Nur Mahmudi Ismail, MSc yang memilih mundur untuk tetap sebagai PNS. Pemilihan itu berlangsung lancar dan dalam suasana yang sejuk. Tidak seperti pemilihan ketua beberapa partai yang berlangsung panas dan penuh intrik.
Sejak awal Munas nama Hidayat memang sudah masuk dalam daftar nominasi. Maka tidak mengherankan bila dalam sidang Majelis Syuro PK ia terpilih dengan mengantongi suara lebih dari 50% pemilih. Meski demikian, tak nampak eskpresi kemenangan yang terpancar di wajahnya begitu ia dinyatakan sebagai Presiden PK terpilih ketika itu.
Di kalangan PK sendiri, ia disegani. Ia, dalam “embrio” PK, adalah Ketua Dewan Pendiri. Waktu partai itu akan dideklarasikan, ia sebenarnya nyaris didaulat untuk menduduki kursi presiden partai. Namun, ia menolak. Karena dia merasa belum saatnya menduduki posisi itu. Namun, dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PK sebelumnya, ustad ini tak dapat menolak permintaan untuk menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) sekaligus Ketua Dewan Syura – jabatan yang berada di atas jabatan presiden.
Ia mengaku tidak pernah bermimpi akan dipilih oleh rekan-rekan untuk menjadi Presiden PK. Karena itu, ia tidak mempunyai perasaan gembira (berlebihan) atas terpilihnya menjadi Presiden PK. Baginya, ini adalah amanat yang sangat berat. Dan amanat ini bukan hanya harus ia pertanggungjawabkan pada Munas PK (PKS), tetapi juga kepada masyarakat Indonesia serta di hadapan Allah swt.
Karena itu, kepada para aktivis dan simpatisan PK saat itu, ia berharap agar dibantu dan didoakan untuk dapat menjalankan amanat itu dengan baik, yang segera diaminkan para peserta Munas. Pada keesokan harinya, usai shalat shubuh di Masjid Al Qalam Kompleks Islamic Center “Iqro” Pondok Gede, seorang ustadz memimpin doa bersama agar Allah memberikan bimbingan dan pertolongan kepadanya untuk memimpin PK.
Suasananya ketika itu begitu haru. Sehingga matanya tampak berkaca-kaca, lalu terdengar isak tangisnya mengiringi lantunan doa yang mengalir khusyu’ itu. Usai berdoa seluruh jamaah merangkulnya bergantian, sebagai pertanda dukungan kepadanya. Kali ini suasana sudah berganti dengan kehangatan dan keakraban.
Tantangan Berat
Dalam sambutan saat jumpa pers setelah terpilih menjadi Presiden PK, ia pun kembali mengatakan bahwa jabatan itu merupakan amanah yang tidak ringan. Kalau boleh dikatakan, tantangan yang terberat. Ia merinci tantangan dimaksud.
Pertama, masalah pencitraan. Ini suatu hal yang sangat penting. Sebab kadang-kadang orang hanya dari citra saja sudah mengambil sikap. PK misalnya dicitrakan sebagai partainya anak muda, partainya orang-orang yang tidak merokok atau juga partainya orang yang berjilbab.
Pencitraan ini di satu sisi positif yakni segmentasi di dalam PK menjadi jelas. Tapi kemudian dalam konteks dakwah ini menjadi tidak tepat, sebab dasar dakwah ialah Yaa ayyuhannaas, berlaku kepada seluruh segmen masyarakat, apapun kondisi mereka. Tapi pencitraan tadi akhirnya menghambat pelebaran dakwah, sebab nilai-nilai dakwah PK seolah-olah terkungkung hanya pada segmen yang terbatas. ”Ini harus kita atasi,” tegasnya.
Kedua, seperti tergambar dari pandangan DPW-DPW dan utusan luar negeri, yakni faktor konsolidasi internal. Memang banyak pihak yang menilai sangat positif. Misalnya ketika saya ke Riyadh bersama Profesor Nurcholish Madjid, dia ditanya tentang PK. Kemudian beliau menjawab dengan mengambil pendapat dari pandangan Prof. Miriam Budiardjo bahwa PK itu partai orang-orang terpelajar. Tapi sesungguhnya kami sendiri melihat bahwa masih banyak celah yang harus kami konsolidasikan lagi.
Ketiga adalah faktor sosialisasi dan komunikasi massa. Banyak orang yang menilai bahwa setelah Pak Nur jadi menteri seolah-olah PK tiarap. Padahal tidak begitu. Karenanya kami harus menjalin lagi komunikasi yang lebih baik dengan kawan-kawan pers dan siapapun yang punya akses massa.
Keempat, bagaimanapun juga karena kami sudah terjun dalam kancah partai politik, orang tidak lagi memaklumi hal-hal yang riil. Mereka menuntut bahwa partai ini harus besar. Padahal PK ini baru sama sekali. Tentu saja ini merupakan satu masalah sehingga ke depan kami harus melakukan pengkaderan yang masif dan terus-menerus. Targetnya sampai nilai-nilai dakwah menjadi dominan di masyarakat.
Seperti yang sering ia katakan, “Bahkan seandainya Anda tidak masuk ke PK (PKS) sekalipun, tapi Anda mendukung, menegakkan dan melaksanakan keadilan, yang itu berarti Anda mengamalkan Islam, maka Anda sesungguhnya sudah menjadi bagian dari kami.”
Tapi tentu saja agar nilai-nilai itu bisa semakin luas, maka mau tidak mau yang memperjuangkannya harus semakin banyak. Komitmen ini sudah dimulai. Begitu Munas selesai bagian kaderisasi langsung berkumpul dengan seluruh jajarannya untuk melakukan kegiatan pengkaderan. Sehingga ada ungkapan, “Munas selesai, kegiatan kaderisasi jalan terus.”
Kelima, adalah masalah finansial. Bagaimanapun kegiatan partai adalah massal dan harus terprogram secara profesional. Untuk itu kami harus memikirkan bagaimana agar bisa memiliki sumber finansial yang mandiri. Meski begitu sejak awal kami punya keyakinan bahwa aktivitas ini juga adalah aktivitas dakwah yang kewajibannya bersifat individual, sehingga para individu itu juga berkewajiban membiayai dakwah ini.
Semangat Dakwah
Perihal latarbelakang atau tradisi politik yang dijalankan PK, menurutnya, pada tingkat tertentu Cak Nur benar ketika menilai PK dalam buku ‘Tujuh Mesin Pendulang Suara’. ”Tradisi yang kami jalani itu sangat terkait dengan latar belakang kami yang relatif seragam secara pemikiran yakni pemikiran yang mengacu kepada semangat dakwah meskipun dari segi pendidikan kami sangat beragam sekali, ada yang dari Barat, Timur Tengah dan lain-lain.”
Partai ini diuntungkan oleh keadaan beberapa anggota yang kebanyakan adalah orang yang memiliki kafaah, kompetensi syariah yang memadai. Banyak dari mereka yang tamat S3 dari Mesir, Saudi, Pakistan, Malaysia, Eropa, Amerika dan Jepang, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk merujuk secara mendalam kepada literatur-literatur klasik pemikiran Islam, termasuk pemikiran politik.
Mereka juga banyak menyerap berbagai pemikiran politik dari berbagai gerakan Islam kontemporer seperti Ikhwanul Muslimun, Salafiyyah, Refah, Jama’at Islami, PAS, Masyumi dan lain-lain. “Selama ini ummat Islam seolah-olah hanya memiliki rujukan politik kontemporer dari Barat saja yang diakui sudah banyak gagal dan tercemar. Padahal kalau kita merujuk kepada Qur’an dan Sirah Rasulullah secara luas dan mendalam, kita memiliki rujukan yang komprehensif,” katanya.
Maka ia sangat optimis, PK yang kini berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan memperoleh kenaikan suara yang signifikan pada Pemilu 2004, yakni 10%. Partai yang sempat diisukan akan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) ini menampakkan sosok yang berbeda dengan beberapa organisasi dalam mengonsolidasi diri. Hal ini, antara lain, terlihat dari beberapa kali aktivitasnya dalam demonstrasi yang selalu berlangsung damai dan tertib kendati dihadiri ratusan ribu orang.
Perihal kemungkinan kerjasama dengan partai lain, ia mengatakan seperti tergambar dalam gagasan keadilan yang disebutkan Qur’an surat al-Maidah ayat 8, semangat pembelaan kebenaran harus diberlakukan dengan non Islam sekalipun. Maka, katanya, dalam konteks hubungan kami dengan di luar PKS, selama mereka bisa sesuai dengan visi PKS maka tidak masalah kita bekerjasama.
Begitu pula tentang kemungkinan bergabung dengan sesama partai Islam, ia berpegang pada komitmen bahwa PKS adalah partai yang berusaha mengutamakan wihdatul ummah (persatuan ummat). ”Makanya kami setuju dengan ide satu partai saja untuk ummat Islam. Tapi pada saat yang sama kita juga harus realistis dalam memandang Islam itu sendiri sebab Islam itu tidaklah menafikan kelompok yang banyak,” ujarnya.
Innaa Kholaqnaakum min dzakarin wa untsaa waja’alnaakum syu’uuban wa qobaailan lita’aarafuu. Biarkanlah kemajemukan itu tetap ada, tapi itu semua tidak didikotomikan melainkan disinergikan untuk mencapai ketakwaan. Innaa akramakum ‘indallaahi atqokum.
Dalam hal ini, bersatunya ummat Islam dalam satu partai tidak menjamin kemenangannya. Lihat saja pada masa Orde Baru PPP selalu kalah. Jadi, katanya, logika bersatu adalah menang untuk konteks partai politik tidak selalu benar.
Namun, menurutnya, jangan menganalogikan banyaknya partai Islam itu seperti sekoci-sekoci kecil yang tidak bisa saling bersinergi. Melainkan, ia menganalogikannya sebagai semut-semut kecil yang bisa bekerja sama membangun sinergi. Dengan begitu, katanya, PKS justru tetap menjadikan persatuan ummat sebagai muatan ideologinya.
Perihal pertimbangan yang paling signifikan bergabungnya PK dengan PAN dalam Fraksi Reformasi, karena pada saat itu dalam upaya menegakkan visi reformasi dan demokrasi dengan meminimalisasikan peran militer di DPR.
“Kita kan tahu pimpinan DPR diberikan kepada lima fraksi terbesar. Sementara saat itu urutan kelima adalah Fraksi TNI/Polri dengan 38 kursi, di atas PAN yang cuma 34 kursi dan menempati urutan keenam. Maka kalau kami yang memiliki 7 kursi bergabung dengan PAN berarti suaranya bisa mencapai 41. Ini sudah cukup untuk menggeser posisi TNI/Polri sehingga peran mereka pun semakin kecil, yakni dengan tidak menjadi pimpinan DPR. Akhirnya yang jadi wakil ketua DPR kan Pak AM Fatwa,” jelasnya.
Sementara, mengenai adanya tadzkirah (peringatan) pada saat Munas bagi para kader PK supaya tidak larut ketika berinteraksi dengan masyarakat, ia menjelaskan bahwa tadzkirah itu bermanfaat untuk orang mu’min. Fainnadz dzikra tanfa’ul mu’minin.
Meski begitu, bukan berarti tadzkirah itu terkait dengan keadaan, tapi bisa merupakan tindakan preventif. ”Kami sadar PK adalah kumpulan manusia yang tidak selalu benar. Sehingga taushiyyah semacam itu tetap kami perlukan. Jangan dikira pendukung PK itu sama semua tingkat keimanannya,” katanya.
”Dalam hal ini ada kaidah yang disampaikan Sayid Qutub bahwa generasi Qur’an salah satu cirinya adalah yakhtalituun walakin yatamaayazzuun, mereka berinteraksi dengan masyarakat tapi mereka tidak larut dengan berbagai kebiasaan buruk masyarakat. Bahkan mereka muncul cemerlang dan berbeda di tengah masyarakat dalam hal sikap dan penampilannya yakni selalu berpegang dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran,” jelas pengajar dan pengurus Yayasan Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam Al Haramain ini.
Aktivitasnya di yayasan tersebut tidak ditinggalkan kendati ia sudah sangat sibuk di partai. ”Karena Al Haramain sudah menjadi bagian dari jati diri saya, yakni yang terkait dengan studi Islam dan pelayanan terhadap pesantren,” katanya. Bahkan mungkin pola Al Haramain itulah yang menjadi pola kepemimpinannya sebagai Presiden PK dan Ketua Umum PKS. Artinya kepeduliannya terhadap studi Islam, pendidikan dan pesantren diharapkan menjadi bagian dari aktivitas politiknya. “Karena toh tidak ada bedanya, ini kan sama-sama dakwah juga,” ujarnya.
Bidan PK
Memang banyak orang yang menganggap bahwa lahirnya PK itu dibidani oleh Yayasan Al Haramain dan Sidik (Studi dan Informasi untuk Dunia Islam Kontemporer). Menurutnya, hal itu memang tidak bisa dibantah sekalipun tidak mutlak begitu.
Namun, sebetulnya PK bukan didirikan oleh lembaga-lembaga itu tapi oleh orang-orang yang berkiprah di dalamnya. Bahkan bukan hanya oleh orang-orang dari dua organisasi itu tapi oleh beberapa organisasi lainnya lagi yakni ISTEC.
Kalau boleh diformulasikan yang dari Al Haramain adalah para alumni Timur Tengah, yang dari ISTEC adalah para alumni dari Barat dan yang dari Sidik adalah para aktivis dakwah dari Indonesia. Ada juga dari lembaga pendidikan Nurul Fikri dan Yayasan Ibu Harapan pimpinan Ibu Yoyoh Yusroh. Perpaduan ini terlihat sangat manis dan sinergis, meskipun lembaga-lembaga itu tidak menjadi underbouw PK. Mereka tetap independen.
Al Haramain sebagai cikal bakal PK pernah menerbitkan jurnal Ma’rifah sebagai counter terhadap pemikiran pembaharuan Nurcholish Madjid (Cak Nur) dengan jurnal Ulumul Quran-nya. Namun saat ini antara aktivis PK dan Cak Nur kelihatan sudah berbaik-baikan, terlihat dari dukungan Cak Nur terhadap PK (PKS).
Menurutnya, memang dulu terjadi polemik yang tajam mengenai pemikiran Islam antara kedua jurnal yang sekarang sudah sama-sama almarhum itu. Tapi apa yang berlaku pada mereka hingga saat ini pun tidak berubah seperti yang menjadi sikap mereka dalam jurnal Ma’rifah itu. Apalagi, katanya, sekarang ini tidak ada lagi wacana yang meng-angkat ide-ide kontroversial dari kalangan pembaharuan pemikiran Islam, khususnya Cak Nur.
Ramah dan Sederhana
Lelaki 40 tahunan ini tak ber-ubah dari watak aslinya meski ber-ada di pucuk pimpinan partai. Pria yang dikenal berpenampilan sederha-na dan ramah, ini masih saja ikut bermain sepak bola bersama masya-rakat di sekitar tempat tinggalnya. Tidak satu atau dua kali saja tetapi menjadi kegiatan rutin. Ia kelihatan sangat menikmati sepak bola itu. Sehingga setiap hari Ahad pagi, bila berada di rumah, nyaris tidak pernah dilewatkan untuk bermain bola dengan anak-anak muda di kawasan tempat tinggalnya, Komplek Iqro’, Jatimakmur Pondok Gede. Usia yang terpaut puluhan dengan pemain lainnya tidak menyebabkannya canggung.
“Ini murni olahraga, tidak ada kaitannya dengan usaha merekrut orang menjadi anggota PKS. Namun kalau mereka akhirnya tertarik ya syukur, ha.. ha.. ha..,” guraunya ketika diolok bakal mempolitisasi olahraga. Baginya, olahraga tidak sekedar kegiatan fisik belaka. “Tapi bagian dari sunnah, yakni menjaga kesehatan fisik. Nabi saja tangguh dalam berkuda, memanah dan gulat,” katanya.
Motivasi itulah yang menyebab-kannya tidak pernah lepas dari olaharaga. Karenanya ia menganjur-kan setiap muslim membiasakan diri rutin berolahraga, apapun bentuk-nya. “Kebetulan hobi saya sepak-bola, jadi olahraganya main sepak bola,” katanya. Saat kuliah di Madi-nah pun ia tetap main sepak bola.
Selain sepak bola ia juga rutin bermain bulutangkis. Setiap Selasa pagi nyaris tidak pernah dilewat-kan untuk bermain bulutangkis bersama jamaah masjid Al Qalam Pondok Gede. Mereka menyewa gedung serba guna secara patungan. Ia masih kuat main selama lima set non stop.
Menurutnya, dengan rutin berolahraga stamina kerja seseorang menjadi meningkat. “Sebab aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lancar.” Ia merasakan olahraga semakin penting ketika terjun mengurus partai politik. Karena politik juga memerlukan stamina fisik yang prima.
TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
Liric Lagu LIMP BIZKIT 02
My way
E C G
(Check, check, check check... out my melody)
E C G
(Check, check, check check... out my melody)
E C G
(Check, check, check check... out my melody)
[Verse1]
E C* G
Special_ You think you're
(Check, check, check check... out my melody)
E (bass/drum enters) C* G
Special_ You__ do__ I can see it in your
E C* G
E___e___eyes I can see it when you
E C* G
Laugh_ at_ me__ Look down_ on_ me__ You walk
E C* G
a_round_ on_ me__
[Verse2]
E C* G
Just_ one___ more__ fight__ About your
E C* G
Leadership_ And_ I__ will__ straight__ up_
E C* G
Leave_ your_ shit_ Cause I've__ had_
E C* G
e_nough of this_ And now I'm pissed_ YEAH!
[Chorus]
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
E C* G
(Check out, check check... out my melody)
E C* G
(Check out, check check... out my melody)
E C* G
(Check, check, check check... out my melody)
E C* G
(Check, check, check check... out my melody)
[Verse3]
E C* G
Just_ one___ more__ fight__ About
E C* G
About a lot__ of things And I__ will give up
E C* G
everything_ To be__ on my
E C* G
own_ again__ FREE AGAIN YEAH!
[Chorus]
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
[Bridge]
E5 G5
Some_ day_ you'll_ see_ things_ my_ way__
E5 G5
Cause you never know__ Where, you never know__ Where you're gonna go__
E5 G5
Some_ day_ you'll_ see_ things_ my_ way__
E5 G5 (hold)
Cause you never know__ Where, you never know__ Where you're gonna
[Solo break]
Bsus2 Gsus2 Dsus2 Asus2
go____
Esus2 Csus2 Gsus2 Dsus2 (bass enters)
(check, check out, check... check out my melody)
Bsus2 Gsus2 Dsus2 Asus2
Esus2 Csus2 Gsus2 Dsus2
Bsus2 Gsus2 Dsus2 Asus2 Esus2 Csus2 Gsus2 Dsus2
[Verse4]
E* G* G**
Just_ one___ more__ fight__ And_ I'll_ be_
E* G* G
History__ Yes I__ will straight up_
E* G* G**
Leave your shit__ And you'll__ be__ the__
E* G* G
one who's left__ Missing me__ YEAH!
[Chorus]
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
[Bridge]
E5 G5
Some_ day_ you'll_ see_ things_ my_ way__
E5 G5
Cause you never know__ Where, you never know__ Where you're gonna go__
E5 G5
Some_ day_ you'll_ see_ things_ my_ way__
E5 G5
Cause you never know__ Where, you never know__
solo
----------------------------------------------------
----------------------------------------------------
-----4------7---------9-----------12------------------
---2-- 5---5----7----7-----10---10--- 12-----
-0----3---3----5----5-----8----8-----10-----
-----3--------5----------8----------10-------------
Play twice
bass
Tuning: C#, F#, B, E (Low to High)
1)
E----------------19---------12----------------17---------------
B------------17---------12----------------17---------12b13r12--
F#-------15---------10----------------15---------10------------
C#-0----------------------------0------------------------------
Verse
2)
E-------------------------------------
B-------------------------------------
F#------------------------------------
C#-0-0-0-0-0-0-0-0-3-3-3-3-3-3-3-3----
"This time I'm a let it all come out"
"Some day you'll see things my way"
Same notes altered rhythm slightly
3)
E--------------------------4--------------7-----------
B-----------------------4--------5-----7--------7-----
F#--/7-----/10-------2--------5-----5--------7--------
C#------8-------10---------3--------------5-----------
melody
intro
C#-------------------------------------------------------------
G#-----------5-------------------------------------------------
E----2-------0-------4-----------------------------------------
B----2---------------5-----------------------------------------
F#---0-------3-------------------------------------------------
C#---0---------------3-----------------------------------------
Verse (Played finger-style)
C#------------1/5-5-5--3-3-------------------------------------
G#--------------------------------5-----5----------------------
E----2--2-------------------------------------4----4-----------
B----2----2------------------5------5-------5----5-------------
F#---0--------------------3------------------------------------
C#---------------------------------------3---------------------
Chorus
C#--4--4-4-4--4-4-4--4-4-4-4-4-4-4--5--5-5-5--5-5-5--5-5-5-5-5-
G#-------------------------------------------------------------
E--------------------------------------------------------------
B---2--2-2-2--2-2-2--2-2-2-2-2-2-2--5--5-5-5--5-5-5--5-5-5-5-5-
F#--2--2-2-2--2-2-2--2-2-2-2-2-2-2--5--5-5-5--5-5-5--5-5-5-5-5-
C#--0--0-0-0--0-0-0--0-0-0-0-0-0-0--3--3-3-3--3-3-3--3-3-3-3-3-
C#--4--4-4-4--4-4-4--4-4-4-4-4-4-4--5--5-5-5--3-3-3--3-3-3-3-3-
G#-------------------------------------------------------------
E--------------------------------------------------------------
B---2--2-2-2--2-2-2--2-2-2-2-2-2-2--5--5-5-5--5-5-5--5-5-5-5-5-
F#--2--2-2-2--2-2-2--2-2-2-2-2-2-2--5--5-5-5--5-5-5--5-5-5-5-5-
C#--0--0-0-0--0-0-0--0-0-0-0-0-0-0--3--3-3-3--3-3-3--3-3-3-3-3-
Post Chorus
C#-------------------------------------------------------------
G#-------------------------------------------------------------
E--------------------------------------------------------------
B---2-2--x-x--x-2-2--x-x--x-x-2-x-x-x-x-5-5-x---5----5---x---5-
F#--2-2--x-x--x-2-2--x-x--x-x-2-x-x-x-x-5-5-x---5----5---x---5-
C#--0-0--x-x--x-0-0--x-x--x-x-0-x-x-x-x-3-3-x-0-3-0--3---x-0-3-
Interlude
C#-------------------------------------------------------------
G#-------------------------------------------------------------
E--------6---------------9----------------11-------------------
B------4--------7------7---------9------9----------12----------
F#---2--------5------5---------7------7---------10-------------
C#----------3----------------5----------------8----------------
C#-------------------------------------------------------------
G#-------------------------------------------------------------
E----------14--------------------------------------------------
B-------12------------14---------------------------------------
F#---10------------12------------------------------------------
C#--------------10---------------------------------------------
Midtro & Outro
C#---4----5----7-------4----5----3-----------------------------
G#-------------------------------------------------------------
E--------------------------------------------------------------
B----2----5----5-------2----5----5-----------------------------
F#---2----5----5-------2----5----5-----------------------------
C#---0----3----3-------0----3----3-----------------------------
E C G
(Check, check, check check... out my melody)
E C G
(Check, check, check check... out my melody)
E C G
(Check, check, check check... out my melody)
[Verse1]
E C* G
Special_ You think you're
(Check, check, check check... out my melody)
E (bass/drum enters) C* G
Special_ You__ do__ I can see it in your
E C* G
E___e___eyes I can see it when you
E C* G
Laugh_ at_ me__ Look down_ on_ me__ You walk
E C* G
a_round_ on_ me__
[Verse2]
E C* G
Just_ one___ more__ fight__ About your
E C* G
Leadership_ And_ I__ will__ straight__ up_
E C* G
Leave_ your_ shit_ Cause I've__ had_
E C* G
e_nough of this_ And now I'm pissed_ YEAH!
[Chorus]
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
E C* G
(Check out, check check... out my melody)
E C* G
(Check out, check check... out my melody)
E C* G
(Check, check, check check... out my melody)
E C* G
(Check, check, check check... out my melody)
[Verse3]
E C* G
Just_ one___ more__ fight__ About
E C* G
About a lot__ of things And I__ will give up
E C* G
everything_ To be__ on my
E C* G
own_ again__ FREE AGAIN YEAH!
[Chorus]
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
[Bridge]
E5 G5
Some_ day_ you'll_ see_ things_ my_ way__
E5 G5
Cause you never know__ Where, you never know__ Where you're gonna go__
E5 G5
Some_ day_ you'll_ see_ things_ my_ way__
E5 G5 (hold)
Cause you never know__ Where, you never know__ Where you're gonna
[Solo break]
Bsus2 Gsus2 Dsus2 Asus2
go____
Esus2 Csus2 Gsus2 Dsus2 (bass enters)
(check, check out, check... check out my melody)
Bsus2 Gsus2 Dsus2 Asus2
Esus2 Csus2 Gsus2 Dsus2
Bsus2 Gsus2 Dsus2 Asus2 Esus2 Csus2 Gsus2 Dsus2
[Verse4]
E* G* G**
Just_ one___ more__ fight__ And_ I'll_ be_
E* G* G
History__ Yes I__ will straight up_
E* G* G**
Leave your shit__ And you'll__ be__ the__
E* G* G
one who's left__ Missing me__ YEAH!
[Chorus]
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
E5 G* G**
This time_ I'm 'a let it all come out_ This time I'm 'a stand up and shout_
E5 G* G
I'm 'a do things my way It's my_ way_ "My way, or the highway"
[Bridge]
E5 G5
Some_ day_ you'll_ see_ things_ my_ way__
E5 G5
Cause you never know__ Where, you never know__ Where you're gonna go__
E5 G5
Some_ day_ you'll_ see_ things_ my_ way__
E5 G5
Cause you never know__ Where, you never know__
solo
----------------------------------------------------
----------------------------------------------------
-----4------7---------9-----------12------------------
---2-- 5---5----7----7-----10---10--- 12-----
-0----3---3----5----5-----8----8-----10-----
-----3--------5----------8----------10-------------
Play twice
bass
Tuning: C#, F#, B, E (Low to High)
1)
E----------------19---------12----------------17---------------
B------------17---------12----------------17---------12b13r12--
F#-------15---------10----------------15---------10------------
C#-0----------------------------0------------------------------
Verse
2)
E-------------------------------------
B-------------------------------------
F#------------------------------------
C#-0-0-0-0-0-0-0-0-3-3-3-3-3-3-3-3----
"This time I'm a let it all come out"
"Some day you'll see things my way"
Same notes altered rhythm slightly
3)
E--------------------------4--------------7-----------
B-----------------------4--------5-----7--------7-----
F#--/7-----/10-------2--------5-----5--------7--------
C#------8-------10---------3--------------5-----------
melody
intro
C#-------------------------------------------------------------
G#-----------5-------------------------------------------------
E----2-------0-------4-----------------------------------------
B----2---------------5-----------------------------------------
F#---0-------3-------------------------------------------------
C#---0---------------3-----------------------------------------
Verse (Played finger-style)
C#------------1/5-5-5--3-3-------------------------------------
G#--------------------------------5-----5----------------------
E----2--2-------------------------------------4----4-----------
B----2----2------------------5------5-------5----5-------------
F#---0--------------------3------------------------------------
C#---------------------------------------3---------------------
Chorus
C#--4--4-4-4--4-4-4--4-4-4-4-4-4-4--5--5-5-5--5-5-5--5-5-5-5-5-
G#-------------------------------------------------------------
E--------------------------------------------------------------
B---2--2-2-2--2-2-2--2-2-2-2-2-2-2--5--5-5-5--5-5-5--5-5-5-5-5-
F#--2--2-2-2--2-2-2--2-2-2-2-2-2-2--5--5-5-5--5-5-5--5-5-5-5-5-
C#--0--0-0-0--0-0-0--0-0-0-0-0-0-0--3--3-3-3--3-3-3--3-3-3-3-3-
C#--4--4-4-4--4-4-4--4-4-4-4-4-4-4--5--5-5-5--3-3-3--3-3-3-3-3-
G#-------------------------------------------------------------
E--------------------------------------------------------------
B---2--2-2-2--2-2-2--2-2-2-2-2-2-2--5--5-5-5--5-5-5--5-5-5-5-5-
F#--2--2-2-2--2-2-2--2-2-2-2-2-2-2--5--5-5-5--5-5-5--5-5-5-5-5-
C#--0--0-0-0--0-0-0--0-0-0-0-0-0-0--3--3-3-3--3-3-3--3-3-3-3-3-
Post Chorus
C#-------------------------------------------------------------
G#-------------------------------------------------------------
E--------------------------------------------------------------
B---2-2--x-x--x-2-2--x-x--x-x-2-x-x-x-x-5-5-x---5----5---x---5-
F#--2-2--x-x--x-2-2--x-x--x-x-2-x-x-x-x-5-5-x---5----5---x---5-
C#--0-0--x-x--x-0-0--x-x--x-x-0-x-x-x-x-3-3-x-0-3-0--3---x-0-3-
Interlude
C#-------------------------------------------------------------
G#-------------------------------------------------------------
E--------6---------------9----------------11-------------------
B------4--------7------7---------9------9----------12----------
F#---2--------5------5---------7------7---------10-------------
C#----------3----------------5----------------8----------------
C#-------------------------------------------------------------
G#-------------------------------------------------------------
E----------14--------------------------------------------------
B-------12------------14---------------------------------------
F#---10------------12------------------------------------------
C#--------------10---------------------------------------------
Midtro & Outro
C#---4----5----7-------4----5----3-----------------------------
G#-------------------------------------------------------------
E--------------------------------------------------------------
B----2----5----5-------2----5----5-----------------------------
F#---2----5----5-------2----5----5-----------------------------
C#---0----3----3-------0----3----3-----------------------------
Liric Lagu LIMP BIZKIT
More than words
Saying I love you,
Is not the words,
I want to hear from you,
It's not that I want you,
Not to say but if you only knew,
How easy,
it would be to show me how you feel,
More than words,
is all you have to do,
to make it real,
Then you wouldn't have to say,
that you love me,
Cause I'd already know,
What would you do,
if my heart was torn in two,
More than words to show you feel,
That your love for me is real,
What would you say,
if I took those words away,
Then you couldn't make things new,
Just by saying I love you,
It's more than words,
It's more than what you say,
It's the things you do,
oh yeah,
It's more than words,
It's more than what you say,
It's the things you do,
oh yeah,
Now that I've tried to,
talk to you and make you understand,
All you have to do,
is close your eyes,
And just reach out your hands,
and touch me,
Hold me close don't ever let me go,
More than words,
is all I ever needed you to show,
Then you wouldn't have to say,
that you love me,
Cause I'd already know,
What would you do,
if my heart was torn in two,
More than words to show you feel,
That your love for me is real,
What would you say,
if I took those words away,
Then you couldn't make things new,(no no)
Just by saying I love you.....
Saying I love you,
Is not the words,
I want to hear from you,
It's not that I want you,
Not to say but if you only knew,
How easy,
it would be to show me how you feel,
More than words,
is all you have to do,
to make it real,
Then you wouldn't have to say,
that you love me,
Cause I'd already know,
What would you do,
if my heart was torn in two,
More than words to show you feel,
That your love for me is real,
What would you say,
if I took those words away,
Then you couldn't make things new,
Just by saying I love you,
It's more than words,
It's more than what you say,
It's the things you do,
oh yeah,
It's more than words,
It's more than what you say,
It's the things you do,
oh yeah,
Now that I've tried to,
talk to you and make you understand,
All you have to do,
is close your eyes,
And just reach out your hands,
and touch me,
Hold me close don't ever let me go,
More than words,
is all I ever needed you to show,
Then you wouldn't have to say,
that you love me,
Cause I'd already know,
What would you do,
if my heart was torn in two,
More than words to show you feel,
That your love for me is real,
What would you say,
if I took those words away,
Then you couldn't make things new,(no no)
Just by saying I love you.....
Langganan:
Postingan (Atom)